kievskiy.org

Pekerja Migran Asal Garut Disiksa Majikan di Arab Saudi, sang Anak: Ibu Saya Menangis

Didampingi anggota Komisi V DPRD Jabar, Anjani yang merupakan anak dari seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang diduga mengalami kekerasan di Riyadh, Arab Saudi, memberikan laporan ke Polres Garut.
Didampingi anggota Komisi V DPRD Jabar, Anjani yang merupakan anak dari seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang diduga mengalami kekerasan di Riyadh, Arab Saudi, memberikan laporan ke Polres Garut. /Pikiran Rakyat/Aep Hendy

PIKIRAN RAKYAT - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Garut dikabarkan jadi korban penyiksaan di Riyadh, Arab Saudi. Selain itu, ia juga mendapat perlakuan tak senonoh dari majikannya.

PMI tersebut bernama Ela Yuliani (39). Penyiksaan dan pelecehan yang dialami Ela diungkapkan oleh anaknya, Anjani Pebriani (20).

Menurut Anjani, ibunya berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi PMI pada Oktober 2022. Awalnya, mereka masih berkomunikasi meski tidak sering.

Namun, kata Anjani, sejak tiga bulan terakhir dirinya sudah tak bisa menjalin komunikasi lagi dengan sang ibu. Ia sempat diberi tahu kalau ponsel ibunya sudah dirampas oleh majikannya di Riyadh.

Baca Juga: Gubernur Lampung Suruh Wartawan Matikan Kamera dan Hapus Gambar: Jangan Diviralin Dulu! Pusing Saya

"Terakhir kami berkomunikasi sekira tiga bulan lalu. Saat itu, ibu saya menangis dan mengatakan dirinya sudah ingin pulang karena tak tahan dengan perlakuan majikannya", kata Anjani saat ditemui di Polres Garut, Senin, 15 Mei 2023.

Menurut Anjani, dirinya serta anggota keluarga yang lainnya tentu sangat mengkhawatirkan kondisi Ela. Selain selalu mendapatkan perlakuan kasar, diduga Ela juga selama ini tak pernah mendapatkan haknya yakni gaji dari sang majikan.

Dugaan ini diperkuat karena Ela sama sekali belum pernah mengirimkan uang kepadanya atau keluarga yang lainnya. Hal ini semakin menambah kekhawatiran keluarga sehingga akhirnya memutuskan untuk melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.

Dengan alasan itulah, imbuh Anjani, dirinya mendatangi Mapolres Garut untuk melaporkan kondisi yang dialami ibunya. Ia berharap ibunya bisa segera dipulangkan ke Garut atau paling tidak bisa mendapatkan perlindungan hukum agar tidak terus mendapatkan perlakuan kasar dari sang majikan.

"Kami sangat berharap agar Mamah bisa segera dipulangkan ke Garut dalam kondisi sehat dan baik tentunya. Kami sangat khawatir dengan keselamatannya di sana," ucap Anjani.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat