kievskiy.org

Al Zaytun Tak Akan Dibubarkan, Wapres Ma'ruf Amin Ungkap Alasannya

Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Ponpes Al Zaytun Indramayu. /Dok. al-zaytun.sch.id

 

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah tidak akan membubarkan Al Zaytun meskipun menuai kontroversi. Keputusan tersebut diberikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.

Pertimbangan dari keputusan tersebut yaitu masa depan santri. Terdapat lebih dari 5.000 anak didik yang mengenyam pendidikan di lembaga tersebut.

Untuk santri yang bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah ada sebanyak 1.289 orang. Santri yang menempuh pendidikan madrasah tsanawiyah (MTs) ada sebanyak 1.979 orang. Sementara itu, di madrasah aliyah (MA) ada 1.746 orang.

"Memang banyak masyarakat yang meminta pemerintah untuk membubarkan pesantren ini, menutupnya. Namun, memang ada pertimbangan bahwa di situ banyak santri, cukup besar ya jumlahnya," kata Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Soal Renovasi JIS, Pj Gubernur Jakarta Berterima Kasih ke Erick Thohir, Said Didu: Sangat Politis

Dari keputusan tersebut, pemerintah akan melakukan upaya-upaya agar Al Zaytun berjalan sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku. Pihak yang berwenang akan membina dan meluruskan akidah juga pemahaman kebangsaan dalam pesantren tersebut.

"Itu perlu dilakukan pembinaan. Jadi mungkin beberapa alternatifnya itu tidak dibubarkan, tetapi dibangun dan dibina dengan baik, sehingga pesantren itu bisa berjalan, para santri bisa belajar tetapi sesuai dengan akidah yang sudah benar, juga dalam sistem kit adi dalam berbangsa dan bernegara," ujar Ma'ruf Amin.

Pada saat ini, pemerintah menyerahkan kasus Al Zaytun dan pimpinannya, Panji Gumilang ke Menko Polhukam, Mahfud MD untuk diselesaikan. Ia telah melapor perkembangan proses penyelidikan yang naik menjadi penyidikan ke Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Kerusuhan Prancis Meluas, Emmanuel Macron Siap Ambil Tindakan Tegas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat