kievskiy.org

TKW asal Bekasi Berhasil Dipulangkan, Alami Kekerasan oleh Majikannya di Arab Saudi

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menjemput kepulangan Aas di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu, 12 Agustus 2023.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menjemput kepulangan Aas di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu, 12 Agustus 2023. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Bekasi yang mengalami kekerasan di Arab Saudi akhirnya berhasil dipulangkan. Kepulangan TKW bernama Aas tersebut bahkan dijemput langsung oleh Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Sabtu, 13 Agustus 2023.

Kepulangan TKW asal Desa Sindangmulya Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi ini disambut suka cita dan rasa haru. Aas yang pulang dengan mengenakan pakaian serba hitam itu langsung menyalami Dani Ramdan hingga meneteskan air mata ketika pertama kali mendarat di tanah air.

Suasana semakin haru kala Aas dipertemukan dengan keluarga dan anaknya. Tangis keluarga pun pecah. Kekhawatiran mereka atas anggota keluarga yang merantau ke negeri orang akhirnya usai juga.

“Alhamdulillah akhirnya bisa pulang. Terima kasih banyak buat pak (pj) bupati, buat bapak-bapak yang lain. Akhirnya bisa pulang, ketemu sama anak,” kata Aas.

Baca Juga: Adu Argumen Yenny Wahid vs Wasekjen Demokrat Berlanjut, Jansen Sitindaon: Kita Hentikan Sampai Sini

Alami Penyiksaan hingga Dikasih Makanan Sisa

Kisah Aas yang mengalami kekerasan fisik dan nonfisik dari majikannya ini sempat viral. Melalui video, TKW nahas ini bercerita dirinya menjadi korban kekerasan hingga akhirnya menjadi perhatian publik.

Usai mendarat di tanah air, Aas bercerita jika dirinya mendapat perlakuan yang tidak manusiawi di Arab Saudi. Bahkan, dirinya sempat diberi makan sisa dari tempat sampah.

“Saya dipukul, ditendang, bubut rambut saya, saya juga enggak dikasih makan, dikasih makan juga sisa dari tong sampah. Sakit juga tetap dipaksa kerja, enggak diobatin,” kata dia.

Dia bersyukur, pengalaman menyakitkan itu kini telah berakhir dan dia bisa berkumpul bersama anak dan keluarganya. Dia berharap, rekan-rekan sesama pekerja migran yang mendapat kekerasan juga bisa dipulangkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat