kievskiy.org

Harga Cabai Meroket, Petani di Ciamis Nikmati Untung

Pedagang cabai di Pasar Kota Banjar, beberapa waktu lalu. Pasar terbesar di perbatasan antara Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah dan Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat, juga memasok aneka jenis sayuran untuk wilayah Kabupaten Ciamis.
Pedagang cabai di Pasar Kota Banjar, beberapa waktu lalu. Pasar terbesar di perbatasan antara Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah dan Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat, juga memasok aneka jenis sayuran untuk wilayah Kabupaten Ciamis. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso

PIKIRAN RAKYAT - Petani cabai di tatar galuh Ciamis giliran menikmati keuntungan, bersamaan dengan mahalnya harga komoditas pertanian tersebut di pasaran. Naiknya harga cabai disebabkan karena pasokan berkurang, dampak adanya perubahan cuaca.

“Harga cabai memang sesuai dengan harga pasar, ketika permintaan banyak dan penawaran atau stok sedikit, otomatis harga naik. Saat ini petani diuntungkan, sekali-kali kan boleh, meski kadang konsumen menjerit,” kata Ketua Kelompok Tani Cabai Karangsari, Kecamatan Sukamantri, Pipin Arip Apilin, kepada kontributor Pikiran Rakyat Nurhandoko Wiyoso, Minggu, 10 Desember 2023.

Dia menambahkan, bahwa tidak selamanya petani cabai merasakan keuntungan. Sebab pada saat tertentu petani juga mengalami kerugian besar. Terjadi ketika produksi anjlok akibat serangan hama penyakit. Demikian pula yang terjadi pada saat panen raya.

“Pernah terjadi harga cabai di petani sangat murah, bahkan di bawah harga kesetimbangan. Biasanya harga cabai tidak bertahan lama, dan tidak mungkin menurunkan harga dalam waktu cepat, kecuali mendatangkan dari luar,” ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Jabatan Bupati Ciamis akan Berakhir, Herdiat Sunarya: Terima Kasih Masyarakat atas Kerja Samanya

Saat ini, lanjut Pipin, di tingkat petani harga cabai rawit domba merah berkisar Rp65.000–Rp70.000 per kilogram. Sedangkan jenis cabai besar merah lainnya sekira Rp50.000 per kilogram. Di pasar harga cabai rawit mencapai Rp110.000 per kilogram, bahkan lanjunya, sempat menyentuh angka Rp120.000.

“Dalam kondisi normal, harga cabai di tingkat petani hanya berkisar Rp25.000–Rp30.000 per kilogram, sudah mendapat untung. Cabai besar merah lebih murah. Dengan kenyataan pasar seperti saat ini, ya kembali pada supply dan demand,” tutur Pipin.

Lebih lanjut dia mengatakan, perubahan iklim dari kemarau ke penghujan, juga berdampak pada penurunan produksi. Hal itu disebabkan banyak tanaman yang terserang hama dan penyakit. Seperti antraknosa atau patek, layu fusarium, bercak daun, dan lainnya.

Saat ini produksi cabai di Sukamantri turun sekira 30 persen lebih. Dari satu hektare lahan, paling hanya panen 10 ton, padahal sebelumnya mencapai 15 ton. “Termasuk serangan jamur dan lainnya. Kondisi seperti ini dampaknya hasil panen turun,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat