kievskiy.org

Suhu di Majalengka Capai 37 Derajat, BMKG Ungkap Faktor Penyebabnya

Ilustrasi suhu panas.
Ilustrasi suhu panas. /Pixabay/geralt

PIKIRAN RAKYAT - Curah hujan di Majalengka berkurang, bahkan suhu udara beberapa hari terakhir kembali naik dengan suhu maksimum mencapai ketinggian 33 derajat celcius hingga 37 derajat celcius.

Petani di Desa Palasah, Babakan Cuyu dan Mekarjaya, Kecamatan Kertajati mengaku bingung, karena persemaian padi mereka sudah mulai tinggi sedangkan sawah belum juga berair akibat curah hujan yang minim.

Sejumlah petani yang telah berusaha menggarap lahan kering belum bisa dilakukan pematangan karena tanah sawah benar-benar kering.

Kartija salah seorang petani mengatakan bahwa begitu hujan mulai turun pada awal Januari kemarin dirinya langsung membuat persemaian karena menduga hujan akan terus turun, sehingga sawah bisa segera digarap.

Namun nyatanya curah hujan kembali berkurang hingga tidak ada hujan, lahan sawah terpaksa ditraktor kering menjaga kemungkinan berebut mesin traktor begitu curah hujan mulai tinggi.

“Setelah tanah basah langsung disingkal, juga buat persemaian. Sekarang belum bisa dilakukan pematangan karena sawahnya masih kering. Sementara persemaian sekarang sudah berusia 8 hari ketinggiannya sudah beberapa centi. Kalau curah hujan tetap kecil apalagi tak ada hujan seperti sekarang, bisa jadi harus membuat persemaian ulang,” kata Kartija.

Hal yang sama disampaikan Sawirin dan Sawiran kembaran kakak beradik yang menggarap lahan seluas dua bau. Mereka mengeluh karena ternyata hujan hanya berlangsung saat awal bulan, sekarang cuaca kembali panas.

“Nraktor sudah, baru nyingkal sama dengan yang lain, tapi tandur entah kapan airnya kayak begini sih, ngga ada air ya susah,” ungkap Sawirin.

BMKG ungkap penyebab curah hujan berkurang

Forescater BMKG Jatiwangi dan Kertajati Dian Anggraeni membenarkan pada beberapa hari terakhir hujan berkurang di wilayah Majalengka dan sekitarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat