kievskiy.org

Label ‘Orang Dekat’ Istana Disematkan padanya, Pj Gubernur Jabar: Silakan Tunjukkan kalau Saya Tidak Netral

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin. /Dok. Setkab RI

PIKIRAN RAKYAT - Menjelang hari pencoblosan 14 Februari 2024, sebuah film film dokumenter bertajuk Dirty Vote menggemparkan publik. Film garapan sutradara, aktivis, dan jurnalis, Dandhy Laksono menguak soal kejanggalan dalam dinamika Pemilu 2024.

Sejak ditayangkan Minggu, 11 Februari 2024, film Dirty Vote yang diunggah di kanal YouTube tersebut telah ditonton 3,7 juta kali saat dipantau Senin, 12 Februari 2024 pukul 10.55 WIB.

Mengungkap berbagai kejanggalan, salah satu yang dibahas turut menyinggung Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin .

Dalam film Dirty Vote, Bey disebut sebagai ‘orang dekat’ istana Kepresidenan. Hal ini tentu beralasan, mengingat Bey pernah menjabat Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media di Sekretariat Presiden. Bey juga kerap berada satu ring dengan Presiden Jokowi.

Baca Juga: OIKN: Istana Negara di IKN Siap Dipakai untuk Upacara 17 Agustus 2024

"Terkait film itu, kami, ASN, TNI, Polri, tidak mungkin berkomentar karena kami netral; dan terkait saya ada di situ (Dirty Vote), memang betul saya dari Sekretariat Presiden, tetapi saya itu netral dan tidak pernah berpihak," kata Bey usai apel di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Senin, 12 Februari 2024

Dilaporkan Antara, Bey meminta pembuktian jika dia tidak netral dan menguntungkan pihak tertentu. Dia menantang siapa pun untuk memberikan bukti.

"Saya netral dari awal. Silakan tunjukkan kalau saya tidak netral," tuturnya.

Bey juga menegaskan bahwa pihaknya bersama Forkopimda Provinsi Jawa Barat menentang keras tindak kecurangan, sehingga dia mendukung Bawaslu bersama Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk bekerja lebih masif.

Baca Juga: Awasi TPS! Bawaslu Ungkap 7 Indikator Kerawanan yang Paling Banyak Ditemukan di Tempat Pemungutan Suara

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat