kievskiy.org

Polda Jabar Yakin Benar Tidak Salah Tangkap Pegi Setiawan, Klaim Punya 3 Tiga Alat Bukti Kuat

Petugas Kepolisian menggiring tersangka kasus pembunuhan Pegi Setiawan untuk dihadirkan pada konferensi pers yang digelar di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat pada Minggu, 26 Mei 2024.
Petugas Kepolisian menggiring tersangka kasus pembunuhan Pegi Setiawan untuk dihadirkan pada konferensi pers yang digelar di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat pada Minggu, 26 Mei 2024. /Antara/Raisan Al Farisi

PIKIRAN RAKYAT - Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol. Nurhadi Handayani menegaskan bahwa pihaknya tidak salah tangkap pelaku kasus penghilangan nyawa terhadap Eky dan Vina di Cirebon pada 2016 silam.

Nurhadi yakin bahwa Pegi Setiawan yang saat ini sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, adalah pelaku sesungguhnya.

"Pegi yang dimaksud Polda Jabar adalah itu. Bukan Pegi-Pegi yang lain. Mohon maaf ya, takutnya nanti ada Pegi mana lagi, mereka yang punya nama-nama Pegi lain," kata Nurhadi di Bandung, Rabu, 3 Juli 2024, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Toni RM: Empat Saksi Akan Beri Keterangan Pegi Setiawan Diduga Korban Salah Tangkap Polda Jabar

Nurhadi mengatakan penetapan status tersangka terhadap Pegi Setiawan didasarkan pada bukti-bukti yang cukup dan hasil penyelidikan yang komprehensif.

Ia menyebut pihaknya telah menyiapkan tiga alat bukti yang cukup kuat untuk menjadikan Pegi sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

"Kami sudah mempunyai tiga alat bukti yang cukup, semoga hakim apa yang kami sampaikan tadi bisa mempertimbangkan," ucapnya.

Lebih lanjut, dia memastikan pihak kepolisian telah bekerja sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dan telah memastikan semua tindakan yang diambil sesuai dengan ketentuan yang ada.

"Sesuai dengan perintah Bapak Presiden, Bapak Kapolri, Kadivhumas, Bapak kami Kapolda, semua transparan. Semua bisa melihat inilah bukti keprofesionalisme penyidik kami terutama Ditreskrimum Polda Jabar," katanya.

Nurhadi meminta masyarakat untuk menahan diri terkait isu liar yang berkembang dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang belum tentu benar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat