kievskiy.org

Tata Cara Pelaksanaan Dam Termasuk Pengertian dan Aturannya, Amalan Haji Kesebelas

Dalam menjalankan ibadah Haji, terdapat serangkaian amalan yang harus dilakukan oleh setiap jamaah.Berikut amanal yang kesebelas
Dalam menjalankan ibadah Haji, terdapat serangkaian amalan yang harus dilakukan oleh setiap jamaah.Berikut amanal yang kesebelas /Pixabay/mohamed_hassan Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Dalam menjalankan ibadah Haji, terdapat serangkaian amalan yang harus dilakukan oleh setiap jamaah.

Amalan yang kesebelas yang harus dijalankan oleh jamaah haji adalah Dam yang secara bahasa berarti darah.

Sedangkan menurut istilah, Dam berarti penyembelihan binatang (qurbān) yang diwajibkan bagi orang-orang yang mengerjakan tamattu atau qirān, atau bagi orang-orang yang melanggar larangan ihram.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari buku 'Almanak Alam Islami Sumber Rujukan Keluarga Muslim Milenium Baru' terbitan Pustaka Jaya yang ditulis oleh Rachmat Taufiq Hidayat, H. endang Saiuddin Anshari, Thomas Djamaluddin, dan Nia Kurnia, berikut penjelasannya.

Orang yang mengerjakan tamattư atau qirān diharuskan menyembelih seekor kambing yang sah untuk kurban, seperti firman Allah SWT dalam Q.S Al-Baqarah ayat 196:

Baca Juga: Amalan Haji Kesepuluh: Pengertian, Tata Cara, dan Aturan Ayyamut Tasyriq

وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ - ١٩٦

Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya.

Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurban.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat