kievskiy.org

Cetar Ramadhan 1441 H Edisi 17: Tradisi dan Kondisi Kekinian Tentang Alquran di Tengah Masyarakat

Penceramah dari Daarul Qur'an, Ustad Bisyri mengulas bagaimana individu dan masyarakat dalam beriteraksi dengan Alquran pada edisi 17 Ceramah Tarawih (Cetar), Sabtu, 9 Mei 2020.
Penceramah dari Daarul Qur'an, Ustad Bisyri mengulas bagaimana individu dan masyarakat dalam beriteraksi dengan Alquran pada edisi 17 Ceramah Tarawih (Cetar), Sabtu, 9 Mei 2020. /Pikiran-Rakyat.com

PIKIRAN RAKYAT - Tradisi yang ada zaman dulu, sewaktu kecil membaca Alquran menjadi bagian dalam belajar ilmu agama.

Banyak yang dekat dengan Alquran. Tradisi masih terjaga, di mana saat Bulan Ramadhan banyak di antara warga ramai-ramai bertadarus di masjid-masjid bahkan di rumah-rumah.

Penceramah dari Daarul Qur'an, Ustad Bisyri mengulas bagaimana individu dan masyarakat dalam beriteraksi dengan Alquran pada edisi 17 Ceramah Tarawih (Cetar), Sabtu, 9 Mei 2020.

Baca Juga: Ngeyel Tetap Mudik, 47 Ribu Kendaraan Diminta Putar Balik di Jawa Barat Sejak April 2020

Ustad Bisyri menyinggung bagaimana anak-anak, remaja, orang tua, masyarakat Indonesia pernah mengalami masa ramai-ramai mengaji Alquran. Berikut ulasannya!

Pertanyaan "Berat"

Kita bersyukur dapat menjalani Ramadhan 1441 H ini secara baik. Semoga semua rangkaian ibadah kita diterima Allah.

Pada kesempatan ini saya akan membagikan sebuah peristiwa yang pernah saya temui di satu kesempatan majelis.

Saya mengajukan pertanyaan kepada jamaah. Pertanyaannya adalah apakah bapak/ibu sekalian memiliki Mushaf Alquran?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat