kievskiy.org

Bolehkah Puasa Dzulhijjah Digabung dengan Puasa Qadha? Begini Kata Buya Yahya

Ilustrasi. Simak penjelasan Buya Yahya soal menggabungkan puasa Dzulhijjah dan puasa qadha.
Ilustrasi. Simak penjelasan Buya Yahya soal menggabungkan puasa Dzulhijjah dan puasa qadha. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu amal saleh yang pahalanya berlipat ganda adalah puasa Dzulhijjah.

Oleh karena itu, umat muslim sangat dianjurkan untuk melakukan puasa pada bulan Dzulhijjah.

Namun, bagaimana jika ingin menunaikan puasa Dzulhijjah, tetapi masih memiliki utang puasa Ramadhan? Apakah dibolehkan menggabungkan puasa Dzulhijjah dengan puasa qadha Ramadhan?

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan tentang hukum menggabungkan puasa wajib dengan puasa sunnah. Puasa wajib terdiri dari puasa bulan Ramadhan, puasa qadha, dan puasa nazar.

Baca Juga: Penyebab 46 Calon Haji Dipulangkan ke Indonesia, Ratusan Juta Rupiah Hangus Seketika

Menurutnya, jika seseorang mempunyai utang puasa wajib, maka orang tersebut dianjurkan untuk menyelesaikan utangnya terlebih dahulu sebelum melakukan puasa sunnah.

Dia juga menjelaskan, menurut jumhur ulama khusus mazhab Syafi'i, seseorang boleh melakukan puasa sunnah kemudian puasa wajibnya ditunda.

Namun, lebih baik membayar utang puasa terlebih dahulu karena itu adalah puasa wajib. Pahala puasa wajib lebih besar dibandingkan puasa sunnah.

Baca Juga: Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Saat Idul Adha, Ada 4 Tahap Penting

Kemudian, terkait dengan hukum menggabungkan puasa qadha dan puasa Dzulhijjah, Buya Yahya mengatakan bahwa niat kedua puasa tersebut tidak boleh digabung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat