kievskiy.org

Profil Syekh Albani, Ulama yang Betah Berlama-lama di Perpustakaan

Ilustrasi perpustakaan.
Ilustrasi perpustakaan. /Pixabay/ninocare

PIKIRAN RAKYAT – Muhammad Nashiruddin Al-Albani atau dikenal dengan Syekh Albani adalah seorang ulama hadis yang terkemuka dari era kontemporer abad ke-20. Ia lahir di Shkoder, Albania, tahun 1332 H dan bertepatan pada 1914 M.

Albani juga dikenal di kalangan kaum Muslimin dengan nama Syaikh Al-Albani. Nama ini merujuk kepada daerah asalnya yaitu Albania. Ia dibesarkan di tengah keluarga yang miskin, ayahnya Syaikh Al-Hajj Nuh adalah seorang lulusan lembaga pendidikan ilmu-ilmu syari’at di negara dinasti Utsmaniyah.

Syaikh Albani merupakan ulama luhur Sunni dan berdarah asli Balkan, Eropa. Dia mulai berlatih al-Qur’an dan tajwid, ilmu sharaf, serta fiqh sebab ayahnya merupakan ulama di madzhab tersebut.

Syekh Albani mulai fokus kepada ilmu hadis karena terkesan dengan pembahasan-pembahasan yang ada dalam majalah Al-Manar yang diterbitkan oleh Syaikh Muhammad Rasyid Ridha.

Baca Juga: Mengenal KPK, Komisi Antirasuah yang Dibentuk Berdasarkan Undang-Undang

Dia menyalin sebuah kitab yang berjudul al-Mughni’an Hamli al-Asfar fial-Asfar fi Takhrij ma fi al-Ihya’ min al-Akhbar.

Kitab tersebut karya Abu al-fadhl Abdurrahim bin Husein al-Iraqi, seorang syaikh terbesar Ibnu Hajar yang telah wafat pada 806 H. Namun, situasi ekonomi yang sedang dialami oleh Albani tidak mendukungnya untuk bisa membeli kitab tersebut.

Oleh sebab itu, ia hanya dapat menyewa kitab yang terbit menjadi tiga jilid tersebut dan menyalin menggunakan pena tangannya sendiri, dari awal hingga akhir.

Selama menyalin, Syekh Albani secara tidak langsung mulai membaca dan menelaah kitabnya secara mendalam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat