/photo/2023/06/11/1264890535.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 37.309 jemaah haji yang pindah dari Madinah ke Mekah terdeteksi sebagai jemaah berisiko tinggi (risti). Sebagian besar menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Hal itu menyebabkan angka kematian pada minggu pertama menjadi yang tertinggi dibandingkan beberapa tahun belakang. Tak hanya karena lansia, kategori risti ditentukan juga karena komorbid.
Kepala Seksi Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah dr. Ardjuna mengatakan, data itu didapat setelah 96 kloter berpindah dari Madinah ke Mekah dalam tujuh hari pertama. Rata-rata jemaah risti memiliki komorbid yang menjadi pemicu penyakitnya kambuh dan parah akibat cuaca.
Menurut data Siskohatkes, sampai saat ini ada tambahan kedatangan 14.267 orang ke Mekah baik dari Madinah maupun Jeddah. Ditambah dengan mereka yang sudah terlebih dahulu berada di Mekah, sekira 73.99 persennya masuk kategori risti.
Data pelayanan kloter menyebutkan, penyakit tertinggi yang dialami jemaah adalah ISPA, hipertensi, serta fatigue (kelelahan). Adapun mereka yang wafat paling banyak karena serangan jantung.
Ardjuna mengatakan, pencegahan yang paling simpel adalah minum air tanpa menunggu haus.
Kepala KKHI Mekah Edy Supriatna mengatakan, evakuasi jemaah sakit dari Madinah ke Mekah sudah berlangsung tiga hari terakhir. Mereka adalah jemaah yang tertinggal dari kloternya dan tidak bisa sama-sama bertolak ke Mekah karena tengah dirawat di KKHI Madinah.
"Kami sudah siap menerima pasien tersebut. Akan dirawat sampai kondisinya stabil, dan jika sudah pulihakan dikembalikan ke kloter masing-masing," katanya.***