PIKIRAN RAKYAT - Kata Yajuj dan Majuj disebut sebanyak dua kali di dalam Al-Qur'an, yaitu dalam surah Al-Kahfi ayat 94 dan surah Al-Anbiya ayat 96.
Dalam Al-Kahfi, dijelaskan Yajuj dan Majuj adalah sebutan bagi orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi dan ditakuti oleh suatu kaum yang tinggal di antara dua gunung.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW mengungkapkan dinding pembatas tempat Yajuj dan Majuj dikurung akan dibuka secara perlahan oleh Allah SWT.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Terus Merujuk pada Ayat Kitab Suci untuk Pembenaran Genosida Israel di Gaza
Baca Juga: Mahfud MD Tanggapi Hasil Survei yang Sebut Cak Imin Unggul di Madura
Saat dinding ini terbuka, Yajuj dan Majuj akan keluar dan menyebabkan kekacauan di muka bumi. Mereka akan merusak segala yang ada di sekitar mereka dan membuat hidup manusia menjadi penuh penderitaan.
"Kemudian Allah mengeluarkan Yajuj dan Majuj. Kelompok mereka yang pertama melewati telaga Thiberiyah (Thiber). Kemudian mereka meminum airnya hingga habis. Kelompok mereka yang akhir lewat pula, lalu mereka mengatakan, Sungguh di tempat ini dulu ada air." (HR. Muslim)
Yajuj dan Majuj dikalahkan oleh Raja Zulkarnain, sebagaimana diceritakan dalam berbagai sumber keagamaan. Kisah ini memiliki beberapa versi dan interpretasi, namun dalam esensi yang sama, Raja Zulkarnain berhasil menghadapi ancaman dari Yajuj dan Majuj dengan kebijaksanaan dan bantuan Allah SWT.
Membuat Kerusakan di Bumi
Yajuj dan Majuj adalah sebutan bagi Gog dan Magog dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Mereka dua kelompok yang sering disebut dalam Al-Qur'an dan literatur Islam.
Dalam kitab Asyrathus Sa'ah karya Yusuf Al-Wabil, dijelaskan Yajuj berakar dari kata "ujaaj" yang berarti mengering kemudian mengeras, dan "al ajj" yang artinya ketika musuh datang dengan cepat. Sementara itu, Majuj berasal dari kata "maaja" yang berarti goncang.