PIKIRAN RAKYAT - Selama Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia menunaikan ibadah puasa. Puasa merupakan ibadah untuk mensucikan diri dengan menahan rasa lapar, dahaga, dan hawa nafsu.
Islam menganjurkan umatnya yang sedang sakit untuk tidak berpuasa dan menggantinya setelah Ramadhan. Namun ada kalanya, seorang Muslim yang sedang tidak dalam kondisi sehat memutuskan untuk tetap berpuasa.
Dalam kondisi tidak sehat tersebut, seorang Muslim itu harus mendapatkan suntik atau infus. Lantas apakah puasanya menjadi batal atau tidak?
Suntik atau Infus Batalkan Puasa?
Seseorang yang sedang berpuasa diperbolehkan untuk menerima suntikan atau infus dalam keadaan darurat. Namun soal batal atau tidaknya puasa, terdapat beberapa pandangan yang berbeda dari para ulama.
Pendapat pertama, suntik atau infus dipandang dapat membatalkan puasa secara mutlak karena bisa sampai masuk dalam tubuh.
Sementara pendapat kedua, suntik atau infus tidak membatalkan puasa secara mutlak karena sampai ke dalam tubuh bukan melalui lubang yang terbuka.
Maka demi kehati-hatian, akan lebih baik apabila suntik dihindari saat sedang berpuasa.
Allah SWT pun memberikan keringanan agar sesuai dengan batas kemampuan umatnya. Hal tersebut tertuang dalam Al Quran Surah Al Baqarah Ayat 286:
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ