kievskiy.org

Peran Inderaja dalam Penanggulangan Bencana

Ilustrasi bencana alam.
Ilustrasi bencana alam. /Pixabay/WikiImages

PIKIRAN RAKYAT - Ada banyak hal yang dapat mempermudah kegiatan penanggulangan bencana, diantaranya melalui  pemanfaatan teknik inderaja. 

Dalam ilmu kebumian, selain wawasan peta dan pemetaan, inderaja merupakan bagian dari sistem informasi geografi. Inderaja tepatnya disebut sebagai  Penginderaan Jauh. Dalam bahasa Inggris istilahnya disebut dengan remote sensing

Lillesand dan Kiefer (1987) mendefinisikan penginderaan jauh sebagai ilmu pengetahuan dan seni pemerolehan informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat yang tidak bersentuhan dengan objek, daerah, atau fenomena di dalam penyelidikan tersebut. 

Inderaja atau penginderaan jauh merupakan teknik melihat objek melalui suatu alat tanpa bersentuhan langsung. Alat tersebut disebut dengan sensor, sebagai bagian dari komponen penginderaan. Komponen lainnya dapat berupa energi, lapisan udara (atmosfer), objek, wahana, hingga citra, atau foto udara sebagai produknya.

Baca Juga: KPK, Anak Kandung Reformasi Itu Kini di Titik Nadir

Gambaran umum, ketika kita berada di pesawat terbang, kemudian kita sebagai penumpang yang kemudian memfoto objek permukaan bumi melalui jendela pesawat udara udara, maka aktifitas tersebut sedang mempraktekkan penginderaan jauh. 

Energi sangat dibutuhkan dalam penginderaan jauh, terdiri dari energi aktif (buatan), dan energi pasif (alami). Matahari merupakan contoh dari energi pasif. Siang hari kita bisa melihat ragam objek karena adanya energi pasif tersebut. 

Objek yang dilihat/difoto sangat beragam, intinya semua penampakan yang berada di permukaan bumi, kaitannya dengan lapisan bumi (geosfer). Terdiri dari lapisan air (hidrosfer), lapisan kerak bumi (litosfer), lapisan udara (atmosfer), hingga lapisan kehidupan (biosfer). 

Baca Juga: Negeri Para Badut dalam Bingkai Keadilan Substantif

Aliran sungai, bentang lahan danau, rawa, dan laut terlingkup ke dalam kajian hidrosfer; bentuk-bentuk muka bumi diantaranya gunung, lembah, perbukitan, dataran rendah, serta batuan dan tanah terlingkup dalam lapisan kerak bumi (litosfer). Pergerakan awan, dan angin termasuk ke dalam objek atmosfer; sebaran jenis vegetasi dan hutan masuk ke dalam objek biosfer, serta termasuk di dalamnya jejak-jejak kegiatan manusia misalnya bentangan jalan raya, sawah, perkebunan, hingga permukiman pun sebagai objek dalam penginderaan jauh. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat