kievskiy.org

Menilik Peran Lembaga Kearsipan dalam Peringatan Tsunami Aceh ke-17

Ilustrasi tsunami Aceh.
Ilustrasi tsunami Aceh. /LIPI

PIKIRAN RAKYAT - Pada 17 tahun silam, bencana tsunami menerjang belasan negara di benua Asia dan Afrika seperti: Indonesia, Sri Lanka, Malaysia, Thailand, India, Myanmar, Maladewa,Tanzania, Seychelles, Bangladesh, Kenya dan beberapa negara lainnya. Jumlah korban jiwa akibat hempasan tsunami ini mencapai 310.000 orang. 

Selain itu, bencana ini juga menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal, harta benda, dan sanak keluarga kerusakan terbesar terjadi di Provinsi Aceh. Tragedi tersebut membuka mata dunia tentang pentingnya memahami bencana untuk pencegahan dan penanggulangan yang lebih baik. 

Upaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang telah dilakukan di Provinsi Aceh pasca peristiwa tsunami 2004, telah dicatat dan direkam dengan baik dalam arsip yang saat ini dikelola oleh Arsip Nasional RI. 

Di tahun 2021 ini Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melalui Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh dan Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana atau Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDRMC) melaksanakan kegiatan pekan peringatan tsunami ke 17 yang akan berlangsung dari tanggal 14 sampai 21 Desember 2021. 

Baca Juga: 14 Terduga Teroris Diamankan di 3 Provinsi, Polisi Jelaskan Kaitannya dengan Nataru

Pembukaan rangkaian kegiatan tsunami ke 17 diawali dengan penyerahan arsip Perorangan milik Ir. Faizal   Adriansyah, Pakar Geologi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kajian Hukum Administrasi Negara LAN RI. Arsip yang diserahkan berupa karya-karya Ir Faizal yang berkaitan dengan tsunami dan arsip-arsip penting lainnya. 

Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Imam Gunarto dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan peringatan tsunami ke 17 ini merupakan bagian dari upaya yang dilakukan oleh BAST ANRI untuk meningkatkan peran dari arsip-arsip tsunami untuk pembelajaran kepada masyarakat Aceh, masyarakat Indonesia, dan masyarakat dunia.

Kegiatan ini nantinya dapat lebih meningkatkan lagi kewaspadaan terhadap bencana dan lebih banyak lagi hikmah-hikmah yang dapat dipetik dari bencana Tsunami untuk masa depan yang lebih baik sesuai dengan tema yang diangkat pada kegiatan peringatan tahun ini, yaitu "Empowering Lesson Learned from Indian Ocean Tsunami

Baca Juga: Korea Utara Mengeksekusi 7 Orang Gara-gara Ketahuan Menonton Video K-Pop

Kegiatan pembukaan pekan peringatan tsunami dilanjutkan dengan Expose Khazanah Arsip Tsunami yang di isi oleh narasumber dari Arsip Nasional Republik Indonesia, Balai Arsip Statis dan Tsunami, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh dan Tokoh Dewan Pengarah Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias, Prof. Dr. Yusni Sabi. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat