kievskiy.org

TRISULA SILAT: Iko-Yayan-Cecep Soft Power Indonesia

Potret Yayan Ruhian dan Iko Uwais
Potret Yayan Ruhian dan Iko Uwais /Tangkapan layar Instagram/@yayanruhian

PIKIRAN RAKYAT - Pencak Silat Sebagai Alat Soft Power dan Ekonomi Kreatif menjadi salah satu Soft Power yang kuat di Indonesia. Sampai dengan tahun 2018, ada 53 negara di dunia menjadi anggota Persilat.

Pencak Silat juga menjadi alat yang efektif untuk ekonomi kreatif, di mana jika kita dapat mempertahankan atau bahkan memperluas keberadaan Pencak Silat di seluruh dunia, akan semakin banyak orang asing yang datang ke Indonesia untuk belajar (wisata Pencak Silat).

Pencak Silat juga berhasil mendapatkan penghasilan besar berkat box office dari film-film luar biasa seperti “Merantau”, “The Raid: Redemption”, “The Raid II” dan Kepopuleran Trisula Pencak Silat: Iko Uwais (Silat Tiga Berantai dan Harimau Minangkabau), Yayan Ruhian (Silat Tenaga Dasar) dan Cecep Arief Rahman (Panglipur).

Iko Uwais dkk juga berhasil menjadi aktor Indonesia pertama yang sukses merambah Hollywood melalui film-film besar seperti “The Force Awakens”, “Mile 22”, “John Wick 3”, “Snake Eyes”, “Expendables 4” dan lain-lain.

Baca Juga: Tukul Arwana Sakit Keras, Manager Klarifikasi Sang Artis Ditelantarkan Anak-anaknya

Orang asing yang mencintai setidaknya satu budaya Indonesia, kemungkinan besar juga akan mencintai Indonesia dan pada saatnya bisa dibangkitkan sebagai sahabat Indonesia.

Bisa menjadi contoh ialah Vladimir Putin, Presiden Federasi Rusia yang memegang sabuk hitam di Judo, seni bela diri populer dari Jepang.

Di dalam teori hubungan internasional, ada faktor kognitif (latar belakang kehidupan) seorang pemimpin yang mungkin dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusannya atau DMP (Decision Making Process).

Baca Juga: Sukses Trendingkan Lagu “Merasa Indah”, Tiara Andini Malah Tak Percaya: Is It Real?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat