kievskiy.org

Hubungan Hukum Antara Pemain dengan Klub ketika Wabah Corona

ILUSTRASI virus corona mengancam pemain dan pelatih sepak bola.*
ILUSTRASI virus corona mengancam pemain dan pelatih sepak bola.* /PIXABAY

BICARA hubungan hukum antara pemain dengan klub sepak bola tentulah akan sangat luas dan kompleks.

Tulisan singkat ini bicara hubungan keperdataan yang terjadi dalam konteks kewajiban pembayaran gaji pemain oleh klub setelah kompetisi sepak bola profesional dihentikan akibat wabah COVID-19.

Tak pernah ada yang normal dalam keadaan kahar, termasuk pemenuhan kewajiban (baca: pembayaran gaji) yang harus mengalami penyesuaian.

Baca Juga: KBRI Amman Bantu TKI Migran yang Kehilangan Penghasilan akibat Wabah Covid-19

Bahkan klub sebesar Barcelona pun melakukan pemangkasan gaji di atas 60%, begitu pun di Italia dan liga besar lainnya, walaupun ada juga perkecualian seperti klub-klub di liga Inggris yang tetap membayar penuh gaji pemainnya.

Sehingga jika ada pemain yang menyumbang sebagian gajinya kepada para tenaga medis itu bukanlah potongan dari klub melainkan atas permintaan para pemain itu sendiri sebagai aksi solidaritas.

Sebagai info tambahan, apa yang terjadi di beberapa klub liga Inggris justru mendapat kecaman karena pihak klub justru memotong hak para karyawan dan ofisial, sedangkan gaji pemain yang jumlahnya jauh melebihi karyawan klub justru tak disentuh.

Baca Juga: Pasien Positif Covid 19 Bertambah, Wali Kota Tasikmalaya Kembali Beri Imbauan

Namun fenomena berbeda di berbagai negara telah menunjukkan fakta bahwa tak ada ketentuan umum yang mengikat terkait pemotongan gaji pemain, semua diserahkan kepada kesepakatan klub dan para pemainnya.

Hanya Indonesia saja yang berbeda, melalui surat yang diterbitkan bulan lalu PSSI selaku otoritas tertinggi sepak bola menyatakan bahwa kewajiban klub membayar gaji pemain hanyalah 25%, artinya boleh di bawah itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat