kievskiy.org

Runtuhnya Komunikasi Politik, Implikasinya Demo Mahasiswa

Ilustrasi demo mahasiswa.
Ilustrasi demo mahasiswa. /Antara/Hafidz Mubarak A

PIKIRAN RAKYAT - Tan Malaka dalam Buku “Massa Aksi” menulis dengan elegan bahwa politik di Indonesia belum pernah jadi “a commen good”, kepunyaan umum rakyat.

Seringkali kebijakan-kebijakan serta keputusan politik tidak memfusi pada ‘nafas’ dan ‘keinginan’ rakyat.

Dua hal penting faktor pemicu; antara das sein dengan das solen terjadi gap yang terlalu jauh, sedang ekspektasi masyarakat terhadap keputusan politik pemerintah juga terlalu tinggi.

Munculnya kebijakan politik yang dilakukan pemerintah diharapkan mampu mengeliminir kesenjangan antara das sein dan das solen serta ekspektasi masyarakat, malah sebaliknya memunculkan persoalan baru.

Baca Juga: Selamat Berjuang Mahasiswa, Awas Penyusup

Ini yang seringkali terjadi dan kemudian menimbulkan gelombang ketidakpuasan masyarakat, dan karena terakumulasi dengan tekanan kondisi, serta kepentingan politik yang berbeda terjadi demonstrasi, termasuk yang dilakukan mahasiswa sebagai katalisator dan ‘penyambung lidah’ rakyat.

Seperti yang terjadi sekarang, gelombang demonstrasi terus dilakukan oleh mahasiswa dan masyarakat untuk menuntut pemerintah melakukan public policy yang berpihak kepada rakyat dan tidak melakukan tindak inkonsistensi dan inkonstitusional.

Puncaknya demo mahasiswa yang akan dilakukan pada 11 April 2022 ini oleh BEM seluruh Indonesia dan beberapa elemen masyarakat.

Matinya Demokrasi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat