kievskiy.org

Demi Hemat APBN, Rakyat Semakin Sengsara dan Semakin Miskin

Nelayan mengumpulkan jerigen untuk melakukan pengisian bahan bakar solar bersubsidi di SPBU Limbangan, Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (19/3/2022). Nelayan terpaksa mengantre membeli BBM untuk kebutuhan melaut karena bahan bakar solar subsidi di sejumlah SPBU di daerah itu cepat habis. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/nz.
Nelayan mengumpulkan jerigen untuk melakukan pengisian bahan bakar solar bersubsidi di SPBU Limbangan, Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (19/3/2022). Nelayan terpaksa mengantre membeli BBM untuk kebutuhan melaut karena bahan bakar solar subsidi di sejumlah SPBU di daerah itu cepat habis. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/nz. /Dedhez Anggara ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk melakukan penyesuaian harga jual eceran Gas LPG 3 kilogram, tarif listrik, dan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), untuk menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sinyal yang diberikan pemerintah untuk menaikkan harga BBM, Gas LPG 3 kg, dan tarif listrik dalam waktu dekat sudah dapat dipastikan akan memicu inflasi. Bagi golongan ekonomi kelas atas, tentu tidak jadi masalah berapa pun harganya, mereka sanggup membeli.

Tetapi tidak demikian bagi golongan ekonomi kelas bawah, kenaikan harga membuat mereka harus berpikir keras, untuk menyesuaikan penghasilan dengan kenaikan harga, agar bisa tetap memenuhi kebutuhan.

Baca Juga: Pemudik Wajib Tahu, Simak Skema One Way dan Ganjil Genap yang Diberlakukan pada Mudik Lebaran 2022

Kenaikan harga-harga jika tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan masyarakat, itu artinya menambah kesengsaraan alias membuat orang menjadi semakin bertambah miskin.

Menurunnya daya beli masyarakat, berarti kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan juga berkurang, yang artinya tingkat kemiskinan akan bertambah. Itulah yang menjadi penyebab, mengapa tingkat kemiskinan selalu ada bahkan meningkat sesudah kenaikan harga.

Meningkatnya kemiskinan juga akan menimbulkan sejumlah masalah sosial, seperti kriminalitas yang akan mengalami peningkatan sehingga akan menimbulkan biaya “social cost” untuk mengatasinya.

Dalam situasi ini, kita tidak bisa lagi mengatakan bahwa kemiskinan terjadi akibat perilaku moral seperti kemalasan atau akibat tidak mau bekerja keras. Karena kemiskinan tidak terjadi akibat faktor individunya tetapi faktor dari luar yang berada di luar kendali mereka. Kebijakan sebagai instrumen kekuasaan dalam hal ini, justru bisa menjadi penyebab dari munculnya kemiskinan itu sendiri.

Baca Juga: Nagita Slavina Ungkap Alasan Matikan Video Call Nita Gunawan Saat Siaran Live

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat