kievskiy.org

Masalah Baru Soal Larangan Ekspor Minyak Goreng, Perhambat Perekonomian Dunia

Pengunjung membeli minyak goreng kemasan di Pusat Perbelanjaan, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat pada Jumat, 18 Maret 2022.
Pengunjung membeli minyak goreng kemasan di Pusat Perbelanjaan, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat pada Jumat, 18 Maret 2022. /Antara/Adeng Bustomi

PIKIRAN RAKYAT - Keputusan Presiden Jokowi mengeluarkan larangan ekspor bahan baku minyak goreng dan turunannya bisa menimbulkan masalah baru bagi pemerintah.

Kelangkaan bahan baku minyak goreng di pasar internasional akibat larangan ekspor yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam jangka panjang bisa memicu kemarahan negara-negara dunia terhadap Indonesia.

Saat ini recovery perekonomian dunia sendiri diperkirakan tidak bisa semulus yang telah direncanakan akibat invasi Rusia ke Ukraina yang telah mengakibatkan terganggunya pasokan energi dan pangan dunia ditambah dengan masih adanya kemungkinan munculnya varian Covid-19 yang lebih berbahaya.

Artinya dengan pemerintah mengeluarkan larangan ekspor bahan baku minyak goreng bisa semakin memperlambat perekonomian dunia untuk pulih.

Baca Juga: Jurus Pamungkas Mengatasi Krisis Minyak Goreng Jangan Justru Tumbalkan Rakyat

Semakin lama larangan ekspor diterapkan oleh pemerintah maka semakin besar dampaknya bagi pemulihan perekonomian dunia.

Sementara situasi dalam negeri sendiri setelah Presiden Jokowi memutuskan untuk melarang ekspor minyak goreng telah membuat petani sawit kesulitan dalam memasarkan kelapa sawit.

Hal ini sebenarnya sudah bisa diprediksi sebelumnya karena kebutuhan pasokan minyak goreng dalam negeri jauh lebih kecil daripada kebutuhan pasokan minyak goreng dunia.

Pasca keputusan pemerintah mengeluarkan larangan ekspor minyak goreng, harga minyak goreng dalam negeri memang kemudian bisa turun meskipun turunnya belum bisa terlalu banyak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat