kievskiy.org

Eksistensi Geng Para Bintang di Tubuh Polri: Penyebab Rumitnya Kasus Ferdy Sambo

Ilustrasi - Polri soal kasus Ferdy Sambo.
Ilustrasi - Polri soal kasus Ferdy Sambo. /Pixabay/Geralt

 PIKIRAN RAKYAT - “Begitu juga dalam kasus pembunuhan Brigadir J, sejak awal saya yakin bisa diungkap asal kita kawal dari ranjau geng pelaku” Ungkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam unggahan di akun Twitternya.

Bahkan, Menko Polhukam itu juga menyebutkan frasa menarik, yaitu mabes di dalam mabes.

Jika dianalisis lebih dalam, frasa mabes di dalam mabes yang dilontarkan oleh Mahfud MD adalah makna bahwa, terdapat sub-sub Mabes yang memiliki kemungkinan saling bersaing di balik upaya untuk mengungkapkan kasus pembunuhan Brigadir J.

Hal ini juga yang menyebabkan akhirnya kasus pembunuhan Brigadir J menyeret beberapa perwira tinggi.

Baca Juga: Terbongkar! Peran Putri Candrawathi di Kasus Brigadir J, Istri Ferdy Sambo Ada di Lokasi Pembunuhan

Meskipun Mahfud MD dikritik sebagai Menteri Komentator, namun benar adanya jika kasus pembunuhan Brigadir J adalah bagian dari psiko-politis, yaitu politis adanya mabes di dalam mabes yang memiliki aliansi masing-masing.

Bahkan, hingga hari ini DPR masih diam saja dalam kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo. Apakah karena DPR juga sudah terjebak dalam relasi yang transaksional dengan pihak kepolisian? Entah iya atau tidak jawaban yang mengarah kesana, namun pada dasarnya kasus pembunuhan Brigadir J terlihat lebih rumit dibandingkan dengan kasus pembunuhan biasa.

Sepertinya bukan hal yang mengejutkan jika ada geng dalam institusi penegak hukum, seperti Polri.

Jika dilihat dari kacamata politik, dalam buku yang diterbitkan pada tahun 1532 oleh Machiavelli seorang politikus asal Italia, Ia menyebutkan bahwa, kekuasaan dan pengaruh itu memang lebih mudah untuk dipertahankan, jika pihak-pihak terdekat atau lingkungan sekitar ditunjuk sebagai suksesor atau pembantu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat