kievskiy.org

Polemik Alumni Unpad Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Kubu yang Pro dan Kontra Sama Saja

Ilustrasi. Membedah polemik alumni Unpad dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Ilustrasi. Membedah polemik alumni Unpad dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. /Pixabay/Memed Mohamad

PIKIRAN RAKYAT - Diawali dengan inisiatif menghimpun kawan-kawan Unpad (Universitas Padjadjaran) yang sepaham mendukung Ganjar Pranowo, kemudian dilanjutkan dengan Deklarasi Alumni Unpad Balad Ganjar (AUBG) pada 7 Mei 2023 yang dihadiri ratusan alumni Unpad dari berbagai fakultas, reaksi datang dari forum alumni Unpad (FAU) dan alumni Unpad yang menolak Ganjar. Penolakan dilatarbelakangi oleh beberapa alasan.

Pertama, kelompok alumni pendukung Ganjar telah menyatut dan memanfaatkan nama dan simbol Unpad untuk kegiatan politik praktis. Unpad sebagai perguruan tinggi nan “suci” tidak boleh dilibatkan dalam politik praktis. Kedua, kelompok AUBG telah melakukan klaim sepihak seolah-olah seluruh alumni Unpad yang jumlahnya 370 ribu orang, mendukung Ganjar Pranowo. Padahal yang memberi dukungan tidak sampai ribuan orang. Ketiga, pihak yang kontra terhadap AUBG beralasan figur Ganjar Pranowo dinilai tidak laik didukung Unpad. Ganjar Pranowo ditengarai terlibat banyak kasus seperti e-ktp, senang film dewasa, menyakiti warga Wadas, dan menjadi bagian oligarki sekarang.

Sikap penolakan mereka bisa dilihat dari perspektif dramaturgi-nya Erving Goffman. Menurutnya, perilaku manusia ibarat sandiwara. Seorang aktor punya panggung depan (front-stage) dan panggung belakang (backstage). Panggung depan yaitu peran ideal yang seharusnya dilakukan dalam sebuah panggung pertunjukan. Panggung belakang menunjukkan watak asli manusia dalam menjalani kehidupan kesehariannya.

Panggung depan kelompok kecil penolak Ganjar ingin menunjukkan kepada publik pentingnya netralitas Unpad dari kegiatan politik praktis. Di sisi lain, panggung belakangnya ingin menghambat dan mengurangi pengaruh kelompok alumni Unpad balad Ganjar di para alumni Unpad.

Baca Juga: Dosen Bukan Buruh, Relasi di Dunia Pendidikan Bukan Relasi Ekonomi

Kelompok AUBG tak pernah memakai atribut dan simbol yang berlogo Unpad. Sebuah kelompok apa pun bisa berurusan dengan hukum jika memakai logo pihak lain tanpa izin. Ini soal HAKI. Dari soal nama, AUBG tidak mengeklaim alumni Unpad secara keseluruhan.

Kelompok ini membatasi namanya sebagai “Alumni Unpad Balad Ganjar” dalam satu kesatuan. Dengan nama itu, terbuka peluang bagi para alumni Unpad yang lain membentuk kelompok pendukung capres lain bila tak setuju mendukung Ganjar.

Munculnya penolakan atas deklarasi AUBG oleh kelompok “alumni Unpad penolak Ganjar”, terperangkap dengan cara berpikir standar ganda (double standard). Di satu pihak, kepada kelompok lain melarang memakai nama alumni Unpad. Di pihak lain, kelompoknya mengatasnamakan alumni Unpad.

Ini seakan hanya kelompok mereka satu-satunya yang sah mengatasnamakan alumni Unpad. Alasannya karena mereka tidak melakukan dukung-mendukung sehingga mereka bersih dan netral dari kepentingan politik. Mereka benar-benar pembela kesucian Unpad. Sedangkan alumni Unpad balad Ganjar memainkan politik praktis di kampus.

Pertanyaannya, kalau mereka murni ingin menjaga netralitas Unpad dari politik praktis, mengapa penolakan atas sebagian alumni yang mendukung Ganjar diberi dalil ketidaklayakan Ganjar untuk didukung sebagai capres. Alasan ketidaklaikan dibumbui juga dengan hoaks yang menunjukkan ketidaksukaan bahkan kebencian terhadap satu kandidat capres.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat