kievskiy.org

Mengatasi Kekerasan Berbasis Gender Online

Ilustrasi kekerasan.
Ilustrasi kekerasan. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mendorong platform penyedia layanan dan kreator berkontribusi menciptakan lingkungan internet yang positif dan ekosistem dunia digital yang ramah anak.

Menurut Survei Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2020, sebesar 25,8 persen pengguna internet adalah anak. Namun, keamanan anak di dunia digital saat ini cukup merisaukan. Hal itu dikarenakan banyak anak menjadi korban pornografi, kejahatan siber dan perundungan di dunia maya. Anak perlu dibekali kemampuan dan keterampilan dalam memilah informasi di dunia digital. Hal itu dilakukan untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal dan terlindungi dari berbagai macam bentuk kekerasan, kejahatan, dan perlakuan salah lainnya yang mereka temui di ranah daring.

Membangun ekosistem positif di dunia digital yang ramah anak menjadi salah satu faktor penting yang turut membantu anak Indonesia dalam memperoleh informasi yang mendukung tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, penyedia platform digital dan para kreator perlu menciptakan karya-karya positif di dunia digital untuk dapat menyaingi atau bahkan mengalahkan berbagai bentuk kekerasan dan kejahatan di dunia digital yang berdampak negatif bagi anak-anak.

Baca Juga: Khilaf, Alasan Enteng dan Hina Pelaku Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) di Indonesia meningkat setiap tahun. Adapun bentuk-bentuk kekerasan di dunia maya antara lain pelecehan daring, sexting, perdagangan manusia dan online rekrutmen.

Sebenarnya jumlah kasus yang dihimpun oleh instansi resmi lebih kecil dibandingkan dengan jumlah kasus sebenarnya di masyarakat. Sebab, sebagian besar perempuan yang menjadi korban di ranah online tidak tahu harus melapor kemana. Para pelaku kekerasan selama ini kerap tidak mendapatkan sanksi apapun, sehingga menyuburkan impunitas kasus kekerasan terhadap perempuan.

Bagi perempuan dan anak yang hidupnya tengah terancam dan butuh pertolongan segera, bisa meminta bantuan lewat  Kanal Perempuan dan Anak di RRI Play Go. Untuk itu kanal menyediakan akses sekali klik (one-click-access) ke layanan hotline SAPA 129 Kementerian PPPA. Layanan ini untuk pelaporan berbagai bentuk kekerasan yang dialami atau diketahui untuk segera mendapatkan pertolongan dari pihak berwajib.

Peresmian kanal oleh Menteri PPPA bersama Direktur Utama Radio Republik Indonesia (RRI) bertujuan agar perempuan dan anak dari seluruh wilayah Indonesia dapat mengakses informasi komprehensif dan terpercaya seputar perempuan dan anak. Informasi yang tersedia berupa berita faktual, kisah inspiratif, dan program edukasi dan advokasi yang mencakup beragam topik mulai dari tips menghadapi kasus kekerasan, hak-hak perempuan dan anak, literasi digital hingga pelatihan kewirausahaan dalam satu aplikasi.

Baca Juga: Kepmenaker Pencegahan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat