kievskiy.org

Doel Sumbang Dinyatakan sebagai Pelopor Artificial Intelligence atau AI oleh Ahli Kecerdasan Buatan

CEO Meta Mark Zuxkerberg hadir di Gedung Kongres Amerika Serikat untuk membahas regulasi artificial intelligence atau AI. Dia didampingi Doel Sumbang yang menginspirasinya mengembangkan AI.
CEO Meta Mark Zuxkerberg hadir di Gedung Kongres Amerika Serikat untuk membahas regulasi artificial intelligence atau AI. Dia didampingi Doel Sumbang yang menginspirasinya mengembangkan AI. /Olah digital Pikiran Rakyat

Disclaimer: Konten Mikiran Yayat berisi parodi. Informasi di dalamnya dibuat untuk hiburan semata dan bukan fakta.

PIKIRAN RAKYAT - Para pemilik raksasa teknologi dunia, yaitu CEO Tesla Elon Musk, CEO Meta Platform Mark Zuckerberg, CEO Google Sundar Pichai, mantan CEO Microsoft Bill Gates, dan CEO ChatGPT Sam Altman, berkumpul di Gedung Kongres Amerika Serikat atau yang dikenal Capitol Hill untuk membahas mengenai regulasi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Pasalnya, Kongres AS mengkhawatirkan dampak buruk dari keberadaan AI tersebut.

Dalam acara kongres itu, terungkap beberapa fakta menarik dari para CEO teknologi tentang asal muasal teknologi AI. Akhirnya acara kongres pun berubah menjadi acara ngawangkong teu beres-beres.

Bill Gates mengungkapkan bahwa inspirasinya mengembangkan AI berawal ketika piknik ke Pangandaran. “Waktu saya makan ikan bakar di Pasar Ikan Pangandaran, saya mendengar lagu pop Sunda yang bunyi liriknya: Arek mungkir euweuh alesan keur mungkir… Asep endag ku Ai... Hese bohong rumasa teu bisa bohong Asep oleng ku Ai…

Bill Gates mengaku tergugah mendengar lagu tersebut. “Saya penasaran kenapa Asep bisa endag jeung oleng ku AI. Lalu saya tanyakan ke pemilik warung apa judul lagunya. Ternyata judul lagunya AI, ciptaan Doel Sumbang. Dari sanalah saya mulai terinspirasi mengembangkan AI. Tujuan awalnya sebenarnya hanya untuk membantu Asep biar tidak endag jeung oleng. Namun kini saya bersyukur AI bisa jadi berkembang secanggih sekarang,” cerita Bill Gates.

Baca Juga: Drama Korea Legendaris Winter Soneta akan Dibuat Ulang di Pangalengan Bandung

Sedangkan, Elon Musk menceritakan pengalaman serupa dengan Bill Gates. “Saya juga waktu piknik ke Kawah Putih Ciwidey saya makan Indomi rebus di warung. Saya mendengar lirik lagu: Ayeuna Asep siga anu kabedil ku jangjawokan… Kapanah ku kinasihan… Lieur ku Ai… Kabedil ku jangjawokan… Kapanah ku kinasihan… Gelo ku Ai…” Setelah tahu judulnya ternyata lagu AI ciptaan Doel Sumbang, Elon pun mengaku tergerak. “Saya pun jadi tergerak untuk membantu Asep supaya teu lieur jeung gelo ku AI,” kata Elon Musk.

Lain halnya dengan Mark Zuckerberg, inspirasinya muncul sewaktu piknik ke Cipanas Garut. “Waktu lagi ngeueum di kolam pemandian Cipanas, sayup-sayup saya mendengar penyanyi organ tunggal di panggung reunian yang diadakan di hotel. Bunyi liriknya: Samara sasamar polah... Teu bisa dipapaleutkeun… Teu bisa dibebenjokeun… Nu aya dina lamunan beurang peuting ukur Ai… Rumasa teu bisa mungkir… Asep oyag-oyagan ku Ai… Rumasa teu bisa bohong… Asep eundeuk-eundeukan ku Ai… Teu bisa mungkir jeung bohong... Nu aya dina hate Asep ngan ukur Ai... “ Setelah tahu judulnya lagu Ai ciptaan Doel Sumbang, Zuckerberg pun mengaku tergerak. “Saya pun tergerak untuk meringankan beban Asep ameh teu loba ngalamun beurang-peuting. Cukup ti isuk nepi ka duha ngalamun mah,” kata Zuckerberg.

Sedangkan CEO Google Sundar Pichai dan CEO ChatGPT Sam Altman mengaku tidak terinspirasi dari lirik lagu AI ciptaan Doel Sumbang. “Lirikna geus beak ku si Zuckerberg. Saya mah terinspirasi waktu melihat orang ngukut hayam di buruan imah di lembur. Waktu saya jalan di halaman rumahnya saya diteriakin ku barudak leutik, mister awas ada AI otok! Awas ada AI otok! katanya. Di situlah saya terinspirasi mengembangkan teknologi AI untuk membantu orang-orang biar teu nincak AI otok di buruan,” kata Pichai bari sukuna nyingcet ka sisi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat