PIKIRAN RAKYAT - Kabar penangkapan Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyita perhatian publik.
KPK telah menetapkan Juliari sebagai tersangka atas kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) Covid-19.
Seperti diketahui bahwa sebelumnya KPK telah menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Baca Juga: ART Dilaporkan ke Polisi, Dituduh Campurkan Urin dan Darah Menstruasinya pada Makanan Majikan
Penangkapan dua menteri di Kabinet Indonesia Maju itu lantas menimbulkan kehebohan di masyarakat.
Firli Bahuri selaku Ketua KPK menyebut pihaknya menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut, sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Depok.com dalam artikel "Heran Atas Kasus Korupsi Mensos Juliari, Henry Subiakto: Dalam Keadaan Bencana, Kok Berani Korupsi".
"KPK menetapkan lima orang tersangka, sebagai penerima JPB (Juliari Peter Batubara), MJS (Matheus Joko Santoso), AW (Adi Wahyono) dan sebagai pemberi AIM (Ardian IM) dan HS (Hari Sidabuke)," kata Firli di Jakarta, pada Minggu 6 Desember 2020.
Baca Juga: Usung Tema High Perfomance Exploration, TDR Bangkitkan Semangat Kebersamaan Lewat Touring Pulau Jawa
Berita tersebut kemudian ramai dikomentari oleh warganet hingga tokoh-tokoh politik. Salah satunya Dosen FISIP Universitas Airlangga (UNAIR), Henry Subiakto.
Dalam cuitannya di Twitter @henrysubiakto, ia menyampaikan rasa prihatinnya terkait kasus dugaan korupsi tersebut.
"Sedih, prihatin, marah dan tak habis pikir dengan ditangkapnya menteri sosial bersama beberapa pejabat kementerian oleh KPK," tulis Henry seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 6 Desember 2020.
Baca Juga: Selamat! Rizky Febian Dinobatkan Jadi Artis Asia Terbaik dari Indonesia di MAMA 2020