kievskiy.org

Syarat Rapid Test Antigen Berlaku di Yogyakarta, Reservasi Hotel Anjlok Hingga 25 Persen

Ilustrasi rapid test antigen.
Ilustrasi rapid test antigen. /Pikiran-rakyat.com/Armin Abdul Jabbar

PIKIRAN RAKYAT – Kebijakan pemerintah soal syarat hasil rapid test antigen yang harus dilampirkan masyarakat sebelum melakukan perjalanan ternyata memberi dampak negatif bagi para pelaku usaha hotel di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaporkan lantaran kebijakan itu membuat reservasi hotel saat libur akhir tahun di wilayahnya anjlok hingga 25 persen.

"Sebelumnya, reservasi untuk libur akhir tahun dari 25 Desember hingga 2 Januari 2021 mencapai 42 persen. Tetapi, ada kebijakan rapid test antigen sehingga banyak yang membatalkan. Dan kini reservasi turun menjadi 25 persen,” kata Ketua DPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Minggu, 20 Desember 2020.

 Baca Juga: Eibar vs Real Madrid: Zinedine Zidane Ingin Bermain dengan Karim Benzema, tapi...

Potret Ketua DPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono.
Potret Ketua DPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono.

Menurut dia, banyak wisatawan yang membatalkan reservasi karena keberatan harus mengeluarkan dana lebih banyak untuk kebutuhan rapid test antigen. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk libur akhir tahun menjadi lebih tinggi.

"Jika dalam 1 keluarga ada 5 orang yang berwisata, harus mengeluarkan biaya tambahan sampai sekira Rp1 juta. Belum lagi jika mereka berlibur melebihi batas kedaluwarsa hasil tes. Biaya jadi 2 kali lipat," katanya.

Deddy menyayangkan kebijakan dari pemerintah pusat yang mendadak tersebut. Karena sebelumnya para pelaku usaha jasa akomodasi wisata di DIY sudah berharap banyak akan mampu meningkatkan okupansi saat libur akhir tahun.

 Baca Juga: Terungkap, Penyerang Manchester United Pernah Nangis Gegara Hal Ini

"Dengan kebijakan itu, kondisi pelaku usaha jasa akomodasi semakin berat. Pelaku usaha jasa yang sebelumnya masih kuat, kini sudah setengah kuat. Dan yang sudah pingsan jadi hampir mati terutama hotel bintang 3 ke bawah,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat