kievskiy.org

Soroti Penangkapan Nurdin Abdullah, Pengamat: Bereskan Hulunya, Jangan hanya Hilirnya

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah saat memasuki mobil tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus gratifikasi.
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah saat memasuki mobil tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus gratifikasi. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol

PIKIRAN RAKYAT- Kali ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, ia dinyatakan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji dan gratifikasi.

Yakni oleh penyelenggara negara atau yang mewakilinya untuk pengadaan barang dan jasa, perizinan, dan pembangunan infrastruktur di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2020-2021.

Menanggapi kasus tersebut, pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menyebutkan, bahwa penangkapan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah oleh KPK membuktikan celah korupsi masih terbuka lebar.

“Korupsi memang harus diberantas, karena dampaknya luar biasa. Perbuatan korupsi telah menggerogoti uang negara, karena korupsi dapat menghambat laju pembangunan,” kata Karyono, di Jakarta, Sabtu, 27 Februari 2021.

Baca Juga: Iran Mengancam AS Bilang Punya Sejata Rahasia, Seorang Pakar: Membual Saja

Baca Juga: Jokowi: Kami Mohon Dukungan Para Ulama dan Keluarga Besar NU untuk Ikut Membantu

Ia juga mengatakan bahwa penangkapan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah beserta jajarannya itu, yang diduga telah melakukan penyalahgunaan wewenang dan tindak pidana korupsi oleh KPK patut diapresiasi.

 “Jika Nurdin Abdullah ditetapkan sebagai tersangka, maka menambah jumlah kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi,” ujar karyono.

Demikian pula ia juga menyatakan, berdasarkan catatan KPK per Agustus 2020, jumlah kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi mencapai 300 orang sejak pilkada langsung 2005.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat