kievskiy.org

Warga Berburu Lilin, Kondisi Kota Kupang Bak Kota Mati Usai Terjadinya Bencana

Ilustrasi. Sebanyak 68 orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi di Flores Timur NTT yang terjadi pada Minggu, 4 April 2021.
Ilustrasi. Sebanyak 68 orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi di Flores Timur NTT yang terjadi pada Minggu, 4 April 2021. /Antara/Handout/AR/aa.

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, telah mengimbau warga daerah untuk waspada terhadap banjir dan tanah longsor selama daerah ini dilanda hujan lebat dan angin kencang.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man di Kupang, Sabtu, 3 April 2021 lalu.

Potensi curah hujan yang tinggi selama beberapa hari ini, telah berdampak pada terjadinya luapan banjir pada sejumlah lokasi di ibu kota provinsi NTT itu.

“Banjir yang terjadi saat ini karena curah hujan yang tinggi sehingga drainase yang ada tidak mampu menampung debit air yang melimpah karena hujan yang cukup deras,” kata Herman.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 6 April 2021: Aries, Taurus, dan Gemini, Peluang Karier yang Bagus Menantimu

Baca Juga: Kejati Jawa Barat Selidiki Dugaan Korupsi Puluhan Miliar di Anak Perusahaan PT Pos Indonesia

Selain itu menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang tersebut dalam pemantauan yang dilakukan ke kawasan Sikumana, Oebebo, kawasan Gua Lorders serta Oesapa dan Kuoanino dan Oepura banyak drainase yang tersumbat lumpur dan sampah.

Kondisi Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin, 5 April malam juga bagaikan kota mati.

Hal itu karena listrik yang masih belum menyala usai cuaca ekstrem melanda daerah tersebut.

Kepala Biro Perum LKBN Antara NTT Bernadus Tokan melaporkan kota tersebut gelap gulita, namun warga masih bertahan di dalam rumah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat