PIKIRAN RAKYAT – Novel Baswedan merasa aneh dengan perjuangan antikorupsi yang ada di Indonesia.
Hal itu disampaikan penyidik senior KPK tersebut melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Rabu, 12 Mei 2021.
Dalam unggahannya, Novel Baswedan membalas sebuah unggahan yang mengenang satu kejadian pada 11 Februari 2020 lalu.
Kala itu, dia menerima penghargaan Perdana Internasional Anti-Corruption Champion Fund (PIACCF) dari Perdana Menteri Malaysia.
Baca Juga: Kemenhub: Jangan Terbujuk Travel Gelap untuk Mudik, Keselamatan Tak Terjamin
Novel Baswedan menerima penghargaan tersebut, atas dedikasinya dalam memberantas korupsi di Indonesia.
Dia pun menjadi penegak hukum pertama dan satu-satunya yang menerima penghargaan tersebut bersama dengan Kevin Morais selaku Jaksa di MACC, yang meninggal karena dibunuh dan dicor semen ke dalam tong.
Tetapi saat ini, Novel Baswedan justru dinonaktifkan oleh Pimpinan KPK, karena dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
Menanggapi unggahan tersebut, penyidik senior KPK tersebut pun mempertanyakan perjuangan antikorupsi di Tanah Air.