kievskiy.org

Dampak Stunting Serius, Pengetahuan Masyarakat Soal Gizi Seimbang Harus Ditingkatkan

Ilustrasi stunting pada anak.
Ilustrasi stunting pada anak. /Dok. Pikiran Rakyat Dok. Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia(KPRK-MUI) Dr Siti Ma’rifah mengatakan, pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang untuk mencegah terjadinya stunting harus terus ditingkatkan. Ia melihat dampak stunting yang serius.

Untuk itu, kata Siti Ma'rifah penting dilakukan upaya-upaya untuk mencegah stunting agar dapat tercipta generasi masa depan yang berkualitas, kuat, sehat lahir dan batin, serta tumbuh dan berkembang optimal.

“Stunting berisiko melemahkan daya imunitas, juga menghambat pertumbuhan fisik dan menghambat perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan”, ungkap Siti Ma’rifah dalam keterangannya, Sabtu 3 Juki 202q, saat Webinar Nasional bertema "Pencegahan Stunting", yang diselenggarakan KPRK-MUI, memperingati Hari Keluarga Nasional (HKN) 2021.

Pentingnya dilakukan upaya-upaya untuk mencegah stunting seperti dengan melakukan intervensi gizi pada seluruh anggota keluarga yang mencakup suami, istri, dan anak, sebagaimana yang tertuang dalam UU Nomor 52 tahun 2009

Baca Juga: Sebanyak 20 Desa di Garut Jadi Lokus Stunting

Dijelaskan bahwa, mencegah stunting berarti juga mencegah generasi yang lemah dan mempersiapkan generasi umat yang kuat seperti dalam perintah Alquran Surat An-Nissa ayat 9 :

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar”.

Oleh karena itu, ia berharap webinar ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang stunting dan gejala-gejalanya serta bagaimana cara pencegahannya serta memberikan pengetahuan tentang Gizi Seimbang pada masyarakat.

Webinar ini digelar bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat