kievskiy.org

Pandemi Covid-19 di Indonesia Tengah Kritis, Tokoh NU Singgung Fasilitas Kesehatan Kolaps dan Mental Denial

Petugas tenaga kesehatan membawa pasien ke ruangan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021). Prof. Zubairi ingatkan penularan varian Delta hampir 100 persen. /Antara Foto/Novrian Arbi
Petugas tenaga kesehatan membawa pasien ke ruangan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021). Prof. Zubairi ingatkan penularan varian Delta hampir 100 persen. /Antara Foto/Novrian Arbi /Antara Foto/Novrian Arbi

PIKIRAN RAKYAT - Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia makin mengkhawatirkan, beberapa minggu terakhir kasus aktif bertambah pesat.

Terkait hal itu, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) asal Gresik Jawa Timur, Ainun Najib turut menanggapi kondisi tersebut.

Melalui akun Twitter pribadinya @ainunnajib, ia menekankan bahwasannya masalah yang paling mendasar dalam penanganan Covid-19 adalah mental denial.

Mental denial secara umum merupakan sikap yang menunjukan seseorang yang gagal mengenali konsekuensi dari perilaku tertentu.

Baca Juga: Pelanggaran PPKM Darurat Masih Terjadi di Bandung Barat, Warung Makan Layani Makan di Tempat

“Mental denial, masalah paling mendasar dalam penanganan wabah di Indonesia,” kata Ainun Najib.

Adanya penyangkalan juga termasuk salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri atau defense mechanism. Serta muncul sikap menolak hal yang terjadi pada kehidupan ini bisa berarti hal yang baik dan buruk.

“Menyangkal realita, menganggap ‘baik-baik saja’, ‘tidak kolaps’, menepis laporan, tidak serius mengantisipasi & baru mulai ketika parah, dst,” kata Ainun Najib, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @ainunnajib, Minggu, 4 Juli 2021.

Baca Juga: Dirikan Posko di Monas, Pemprov Jakarta Batasi Jatah Pengisian Tabung Oksigen Bagi Rumah Sakit

Pasalnya saat ini sejumlah fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan sudah kewalahan dalam menangani pasien Covid-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat