kievskiy.org

Ada Persoalan, Militer Indonesia Disarankan Latihan dengan China Usai Latihan Bersama AS

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Commanding General the United States Army Pacific (USARPAC) General Charles Flynn.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Commanding General the United States Army Pacific (USARPAC) General Charles Flynn. /Antara Foto/Nova Wahyudi

PIKIRAN RAKYAT - Pakar pertahanan dan militer, Connie Rahakundini Bakrie, menyoroti latihan bersama yang digelar militer Indonesia dan Amerika Serikat (AS) dari tanggal 1-14 Agustus 2021.

Latihan bersama militer Indonesia dan AS yang bertajuk 'Garuda Shield 15/2021' itu digelar di 3 tempat yakni Pusat Latihan Tempur Baturaja, Sumatra Selatan, Amborawang, Kalimantan Timur, dan Majalisung Sulawesi Utara.

Connie menekankan soal pentingnya mempertimbangkan arah kebijakan luar negeri sebelum memutuskan latihan bersama dengan militer asing.

"Karena harus diingat kebijakan pertahanan itu, erat kaitannya dengan arah kebijakan luar negeri," ucap Connie dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara pada 5 Agustus 2021.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Kantongi Dukungan Maju Jadi Presiden, Relawan Bakal Gelar Deklarasi Saat Kemerdekaan

Connie heran militer asing seolah bebas latihan di Indonesia ketika kebijakan politik luar negeri Indonesia masih menganut prinsip nonblok.

Oleh karena itu, Connie menyarankan setelah Indonesia menggelar latihan militer bersama AS, Indonesia sebaiknya juga menggelar latihan militer dengan China atau Rusia.

AS merupakan negara yang termasuk ke dalam coalition of the willing. Sementara China dan Rusia adalah negara yang mewakili non-coalition of the willing.

Baca Juga: Nasib Usaha Indekos Jatinangor, Banyak Pemilik Kos-kosan Pasang Pelang 'Dijual'

Jika tidak dilakukan, Connie mengatakan, Indonesia bisa dicap sebagai negara yang seolah sedang mempersiapkan aliansi dengan AS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat