PIKIRAN RAKYAT - Setelah lonjakan kasus Covid-19 mereda, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat juga telah berdampak pada menurunnya kasus di sejumlah wilayah Indonesia.
Begitu juga di Jawa Barat, sebelumnya Gubernur Ridwan Kamil memastikan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 atau beda occupancy rate (BOR) pekan ini ada di titik terendah yaitu 27 persen. Selain itu, awal pekan ini tak ada satupun zona risiko level 4 di Jabar.
Namun, seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan pada 3 Juli 2021, tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Barat terus menurun.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan, per tanggal 25 Agustus 2021, tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Barat sudah mencapai 20.95 persen.
"BOR Jabar terus turun, per 25 Agustus kemarin sudah 20.95 persen," kata Nina saat dihubungi, Kamis, 26 Agustus 2021.
Menurut Nina, selain BOR yang menurun, berdasarkan data per tanggal 24 Agustus 2021, juga memperlihatkan adanya penurunan kasus aktif serta angka sembuh meningkat signifikan mencapai 91,94 persen.
"Kalau dilihat dari dalam dua bulan terakhir BOR terus menurun. Data per tanggal 24 Agustus memperlihatkan kasus aktif menurun, angka sembuh meningkat dengan tingkat kesembuhan 91.94 persen," ujar Nina.
Lebih lanjut Nina menyatakan, penurunan BOR maupun kasus aktif serta meningkatnya angka kesembuhan di Jawa Barat sebagai bukti bahwa keberhasilan ini karena kepatuhan masyarakat terhadap PPKM.