PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini Partai Amanat Nasional (PAN) telah mengumumkan bahwa partai tersebut telah merapat ke Istana, dan menjadi bagian dari koalisi Presiden Joko Widodo.
Isu merapatnya PAN ke Istana itu mulai berembus ketika, partai yang diketuai Zulkifli Hasan itu hadir di Istana Negara pada Rabu, 25 Agustus 2021 atas undangan Presiden Joko Widodo, bersama enam partai lain.
Keputusan PAN untuk bergabung dengan Istana tentu mengejutkan banyak pihak, apalagi partai tersebut telah menjadi oposisi dari Presiden Joko Widodo selama dua kali yakni pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Zulkifli Hasan baru-baru ini mengungkap alasan PAN mau merapat ke Istana setelah dua kali menelan kekalahan sebagai oposisi.
Baca Juga: Saipul Jamil Ditunjuk KPI Edukasi Masyarakat Soal Bahaya Pedofilia, Tompi: Ilhamnya dari Mana?
Kepada Karni Ilyas, Zulkifli menyebut jika pihaknya merapat lantaran sudah tak ada lagi pemimpin yang didukung.
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang dijunjung oleh PAN, kini sudah merapat ke Istana.
Sehingga tak ada alasan lagi bagi PAN untuk tak merapat ke Istana dan mendukung pemerintah.
Karni Ilyas juga sempat penasaran terkait keinginan PAN untuk meminta jabatan di pemerintah.