kievskiy.org

Habib Husein Ungkap Dua Penyebab Masyarakat Kerap Tak Sadar Gerakan Pemecah Persatuan Bangsa

Habib Husein mengungkap dua penyebab masyarakat kerap tak sadar dengan gerakan makar yang dapat memecah bangsa.
Habib Husein mengungkap dua penyebab masyarakat kerap tak sadar dengan gerakan makar yang dapat memecah bangsa. /Antara

PIKIRAN RAKYAT – Habib Husein Ja'far Al Hadar menanggapi narasi dari kelompok-kelompok atau oknum yang menyebut penanggulangan paham radikal terorisme yang mengatasnamakan agama oleh pemerintah dan pemangku kepentingan sebagai Islamophobia.

Habib Husein Ja'far Al Hadar berpendapat bahwa radikal terorisme merupakan penyebab Islamophobia jika upaya pengentasan dianggap sebagai sebab munculnya Islamophobia.

Ia menilai upaya penanggulangan terorisme yang dilakukan pemerintah merupakan langkah penyelamatan untuk melindungi nilai-nilai Islam dari hal-hal yang bisa menyebabkan ternodanya ajaran agama Islam yang mulia dan rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam).

“Jadi justru penyebab Islamophobia itu adalah radikal terorisme kalau upaya pengentasan radikal terorisme dianggap sebagai sebab munculnya Islamophobia. Hal ini adalah logika yang amburadul,” ujarnya.

Baca Juga: Faisal Basri Gebrak Meja, Bongkar Kemurahan Hati Indonesia Dukung Industri China

Pria yang meraih gelar Magister bidang Tafsir Qur'an dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan bahwa ada dua alasan dasar penyebab masyarakat kerap tidak menyadari dan mudah terpancing gerakan makar yang bisa memecah persatuan bangsa.

Pertama, kurang pahamnya orang-orang atau kelompok terhadap Islam yang bersumber dari kebodohan.

“Karena kebodohan, keawaman, ketidakpahaman itu bisa menjadi bencana besar bagi umat Islam. Mereka (kelompok atau oknum) itu memahami seolah olah agama Islam itu harus keras. Jihadnya itu harus berperang dan lain sebagainya,” katanya.

Baca Juga: Polisi Disentil Tenaga Medis Usai 'Smackdown' Mahasiswa, dr. Eva: Jangan Lega Dulu!

Kedua, ketidakjernihan dalam hati karena dikotori oleh nafsu, kepentingan pragmatisme dan lain sebagainya, sehingga bukan menjadi hamba bagi agama Islam melainkan menjadikan agama Islam sebagai alat propaganda kepentingan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat