kievskiy.org

7 Fakta Penyelamatan Buaya Berkalung Ban di Sulawesi Tengah, dari Transfer Ilmu dengan Pakar Reptil Australia hingga Alasan Sulitnya Penangkapan

TIM BKSDA tidak hanya dibantu pakar reptil dari Australia, tetapi juga saling berbagi ilmu dengan mereka
TIM BKSDA tidak hanya dibantu pakar reptil dari Australia, tetapi juga saling berbagi ilmu dengan mereka /instagram/@bksdasulteng instagram/@bksdasulteng

PIKIRAN RAKYAT - Kasus buaya berkalung ban akhirnya dapat terselesaikan setelah ditangkap pada Rabu malam, 12 Februari 2020.

Upaya yang dilakukan tim gabungan dari Balai Konservasi dan Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulteng dan NTT, Polair Polda Sulteng, serta petugas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sempat gagal selama beberapa hari.

Namun, akhirnya dibantu dengan dua pakar reptil dari Australia, Matt Wright dan Chris Wilson, tim ini akhirnya berhasil menangkap dan melepas ban yang melilit leher buaya tersebut.

Baca Juga: DPR RI sudah Terima Draf Omnibus Law RUU Ciptaker, Sosialisasi akan Dilakukan di Seluruh Indonesia

Ada sejumlah fakta yang menarik untuk disimak. Berikut 7 fakta terkait penyelamatan buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

1. Diduga Terperangkap Ban karena Mau Dipelihara Warga

Haruna, Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I menyatakan bahwa kemungkinan buaya tersebut terjerat oleh ban sepeda motor karena sedang diburu warga.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, memang buaya muara banyak hidup di sekitar sungai Palu ini.

Baca Juga: Tersebar Video Oknum Guru di Bekasi Pukul Dua Siswa Akibat Sering Datang Terlambat

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat