kievskiy.org

Ancam Masa Depan Bangsa, Empat Kabupaten Fokus Berantas Stunting

ILUSTRASI Stunting
ILUSTRASI Stunting /Pikiran Rakyat Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Target pemerintah Indonesia untuk penurunan stunting dari angka 30% di tahun 2018 ke angka14 % di tahun 2024. Merupakan target besar yang membutuhkan kerja keras dan kolaborasi multisektoral. Hal ini dapat difahami karena stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dan anak usia di bawah 5 tahun) di Indonesia, yang menjadi momok yang mengancam masa depan bangsa dan perlu segera dituntaskan.

Selain kementerian kesehatan dan jajarannya sebagai motor utama dalam rangka penurunan angka stunting tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merupakan salah satu kementerian yang dapat berperan penting dalam memastikan pertumbuhan anak Indonesia yang sehat dan cerdas serta bebas stunting, terutama lewat peran satuan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUDHI).

Konsep ini tercakup dalam Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 dan mengukuhkan PAUD sebagai pusat layanan pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan dan kesejahteraan menjadi kebijakan pengembangan anak usia dini yang melibatkan pihak terkait baik instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, tokoh masyarakat, akademisi, dan terutama orang tua.   

Baca Juga: Di Tengah Aksi Demo Solidaritas Muslim, Kedubes India Justru Fasilitasi Shalat Jumat untuk Pertama Kalinya

SEAMEO RECFON, sebagai organisasi regional yang juga merupakan Pusat Kajian Gizi Regional Universitas Indonesia, pada tahun 2017 memprakarsai program Early Childhood Care and Nutrition Education (ECCNE). Sebagai organisasi regional Asia Tenggara yang berlokasi di Indonesia dengan pengampuan Kemdikbud RI, program ECCNE di Indonesia dilaksanakan dengan  frasa “Anakku Sehat dan Cerdas”.

Direktur SEAMEO RECFON, Dr. Muchtaruddin Mansyur menegaskan bahwa program ini bertujuan menerapkan program ECCNE dengan penyelarasan terhadap kebijakan pemerintah Indonesia. Untuk itu telah dibuat panduan detail bagi seluruh pemangku kebijakan di daerah dalam penerapan pendidikan gizi di PAUD-HI, termasuk panduan untuk daerah melakukan monitoring dan evaluasi secara mandiri.

“Proses monitoring dan evaluasi adalah bagian penting dari pelaksanaan suatu program yang kerap diabaikan fungsinya, untuk itu dalam modul ini kami memberi perhatian khusus pada pelaksanaan proses ini,” imbuh Mansyur.

Baca Juga: Tulis Surat untuk Fairuz A Rafiq, Rey Utami Ucapkan Selamat Ulang Tahun dari Dalam Penjara

Tiga Kabupaten yang pemerintahnya mempunyai komitmen tinggi dalam pengentasan stunting, yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Sambas dan Malang telah mendapatkan pelatihan model ini pada pertengahan 2019. Dua kabupaten, Tanjung Jabung Timur dan Sambas, yang termasuk dalam 160 kabupaten prioritas stunting, bahkan telah mulai menerapkan model ini di daerah masing-masing.

Pada tahun ini, Kabupaten Lombok Timur turut bergabung, dan bersama-sama dengan perwakilan di tiga kabupaten sebelumnya telah mengikuti pelatihan penyegaran yang diadakan di Jakarta pada tanggal 3-6 Maret 2020.   

Sebagai bukti komitmen kuat dari pemerintah daerah dalam penerapan program ini, pada hari terakhir program pelatihan, dilakukan penandatanganan kerjasama antara pemerintah daerah kabupaten Tanjung Jabung Timur dan kabupaten Lombok Timur dengan SEAMEO RECFON di Jakarta.   

Baca Juga: Kelestarian Ekosistem Hutan Gunung Masigit Kareumbi Harus Tetap Dijaga

Bupati Tanjung Jabung Timur H. Romi Hariyanto, S.E  menyatakan, “Kami gembira bahwa pengalaman kami setahun belakangan ini dapat dibagikan dengan teman-teman di Malang, Sambas dan juga Lombok Timur. Apalagi kemudian hari ini kerjasama dengan SEAMEO RECFON dapat dengan resmi terus berlanjut di tahun-tahun ke depan.”

“Kabupaten kami merupakan salah satu kabupaten dengan angka stunting yang tertinggi di Indonesia. Selama tiga tahun belakangan ini, daerah kami telah berupaya mengedepankan kolaborasi lintas sektoral dalam upaya penurunan stunting. Terbukti bahwa konsep tersebut bisa diterapkan oleh para kepala desa di daerah kami. Kami berharap dengan penandatanganan kerjasama ini, upaya kami dalam menurunkan stunting lebih cepat lagi lajunya, terutama dengan menggiatkan kegiatan di satuan pendidikan (PAUD), “ tambah Azmi.

Dalam beberapa bulan ke depan, SEAMEO RECFON akan meluncurkan juga pelatihan dalam jaringan (online) modul PAUD HI bagi para pendidik PAUD dan Raudhatul Jannah (RA). Modul online ini akan diprioritaskan untuk pendidik PAUD dan RA yang berada tidak hanya di 4 kabupaten tersebut namun juga pada 46 kabupaten prioritas stunting lainnya di Indonesia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat