kievskiy.org

Ditolak di 3 Pemakaman karena Positif COVID-19, Keturunan Tionghoa Hibahkan Lahan

lustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik.*
lustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Keprihatinan atas penolakan warga terhadap pemakaman penderita COVID-19 di wilayahnya membuat Yayasan Bakti di Kota Tasikmalaya menghibahkan lahan seluas satu hektar untuk tempat menguburkan jasad pengidap virus tersebut.

Yayasan yang anggotanya merupakan peranakan Tionghoa tersebut sempat bertemu dengan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman di Sekretariat Posko Gugus Tugas COVID-19 Kota Tasikmalaya guna menyampaikan keinginan menghibahkan lahan untuk kuburan penderita corona.

Baca Juga: Simak Jadwal Puasa Syaban 2020, Lengkap Beserta Panduan Niatnya

Dalam pertemuan itu, Yayasan Bakti diwakili langsung oleh ketuanya, Tjandra Tjahjadi dan pengurus lainnya, Tjong Djun Mien.

Fasilitator pertemuan sekaligus anggota DPRD Kota Tasikmalaya, Ir Tjahja Wandawa mengungkapkan, keinginan menghibahkan lahan milik Yayasan Bakti kepada Pemkot bermula saat seorang warga yang positif COVID-19 meninggal beberapa waktu lalu.

Jasad warga tersebut sulit untuk dikuburkan karena penolakan masyarakat.

Baca Juga: Saat Dunia Diancam Pandemi Virus Corona, Pakistan Malah Tangkap Puluhan Dokternya

Tiga tempat pemakaman di Gunung Tandala Kawalu, Taman sari, Cinehel sempat didatangi untuk tempat penguburan.

Namun, warga di tiga lokasi itu menolak bahkan menghadang ambulance yang membawa jasad pengidap corona itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat