kievskiy.org

155 Nama Jadi Calon Komisioner OJK, Rektor UI Ungkap Kriteria yang Diperlukan

Ilustarasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ilustarasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). /OJK

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 155 nama dengan pengalaman segudang serta memiliki kemampuan andal di bidang investasi, keuangan, bisnis hingga birokrasi tengah disaring dalam pemilihan calon komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2022-2027.

Saat ini proses seleksi tengah dilakukan oleh Panitia Seleksi dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dan sudah memasuki tahap dua.

Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro menilai Komisioner OJK nantinya mesti memiliki kemampuan memahami dampak dari keputusan yang dibuatnya. Apalagi saat ini, pengaruh teknologi digital, mendominasi di industri keuangan, bisnis dan investasi. 

“Ini dunianya sudah sedemikian maju, (komisioner) OJK harus tumbuh juga beyond the curve,” ujar Ari, dalam seminar daring “Mencari Nakhoda Baru OJK di Tengah Digitalisasi Keuangan dan Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi” Kamis, 10 Februari 2022 yang digelar Beranda Ruang Diskusi.

Baca Juga: Covid-19 Melejit, KPK Ingatkan Kembali Potensi Maling Uang Rakyat Saat Pandemi

Menurut Ari, penting buat pengambil keputusan untuk menganalisa berdasarkan data analytic yang beragam. Profesor ekonomi Universitas Indonesia itu melihat tipologi yang berkembang saat ini, menuntut pengambilan keputusan yang lebih modern, dengan data. 

“Namanya evidence based. Tapi datanya itu diperoleh tak hanya dari FGD (Focus Group Discussion) tapi juga dari data analytic. Jadi perlu manajer yang bisa menentukan, sebetulnya informasi yang relevan itu, apa,” katanya. 

Ari menuturkan, saat sudah berada pada beberapa tingkat keputusan organisasi, bisa dilihat data analytic sangat berguna, membuat kemampuan connecting the dot, menjadi sangat penting. 

“Dan ini dalam OJK itu, mikro sebetulnya. Dia berhubungan langsung dengan perilaku,” kata Ari. 

Baca Juga: Ikatan Cinta 11 Februari 2022: Kabur dari Rumah, Nino Berhasil Cuci Otak Reyna?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat