PIKIRAN RAKYAT - Dalam beberapa pekan terakhir, harga tahu dan tempe mengalami kenaikan.
Perajin tahu dan tempe mulanya terbiasa menghadapi kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku utama.
Akan tetapi, kelangkaan kedelai di pasaran membuat harga kedelai terus merangkak naik. Oleh karena itu, sekitar 4.500 perajin tahu dan tempe di wilayah Jabodetabek serentak mogok produksi dan berjualan.
Baca Juga: Buntut Peraturan JHT, Hotman Paris Tantang Menaker Debat Terbuka, Pengacara: Tidak Ada Logikanya
Aksi tersebut akan dilakukan selama 3 hari, mulai 21 Februari hingga 23 Februari 2022. Lantas mengapa harga kedelai untuk bahan baku tahu dan tempe ini menjadi langka?
Dirangkum Pikiran-Rakyat.com dari Antara, berikut alasannya:
Baca Juga: Aturan Baru Menteri Agama: Volume Suara Azan Dibatasi, Takbir Idul Fitri hanya Sampai Pukul 22.00
1. Suplai Kedelai Terbatas
Suplai kedelai domestik tidak dapat memenuhi permintaan atau demand yang tinggi. Kebutuhan dalam negeri mencapai 3 juta ton per tahun, sedangkan pasokan domestik hanya mencapai 500 ribu hingga 750 ribu ton per tahunnya.