kievskiy.org

21,9 Juta Keluarga Indonesia Berisiko Stunting, Harus Ditekan Seminimal Mungkin

Ilustrasi anak-anak.
Ilustrasi anak-anak. /Pixabay/Rapheal Nathaniel

PIKIRAN RAKYAT - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengerahkan 600 ribu personil yang tergabung dalam 200 ribu Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Hal itu dilakukan untuk menekan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024 dan keluarga berisiko stunting di Indonesia yang berdasarkan pendataan keluarga 2021 (PK 21), jumlahnya mencapai 21,9 juta keluarga.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam apel siaga TPK Bergerak mengatakan, 600 ribu personil bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko stunting.

“Jumlah keluarga berisiko stunting ini harus ditekan seminimal mungkin. Mari kita bekerja secara optimal,” kata Hasto dalam Apel Siaga TPK Bergerak di alun-alun Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Kamis, 12 Mei 2022.

Baca Juga: Pria di Limbangan Garut Tewas Dicangkul Tetangganya hingga Tewas Gegara Tegur Anak-anak Agar Tak Berisik

Apel siaga ini juga diikuti oleh kelompok TPK secara Daring di 514 Kabupaten/Kota.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen.

Hasto menyebut angka ini masih lebih tinggi dari standar WHO sebesar 20 persen dan jauh dari target tahun 2024 yakni sebesar 14 persen.

Ke-600 ribu personel TPK ini direkrut oleh kepala desa/lurah dari seluruh Indonesia. Pemilihan unsur-unsur TPK sejalan dengan kemampuan mereka untuk mendampingi keluarga dan faktor kedekatan mereka dengan para keluarga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat