kievskiy.org

Keluarga Brigadir J Terima Trauma Healing, Polisi Minta Ini

Keluarga Brigadir Nofryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menerima trauma healing atas kejadian insiden penembakan
Keluarga Brigadir Nofryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menerima trauma healing atas kejadian insiden penembakan /Pixabay/skitterphoto



PIKIRAN RAKYAT - Keluarga Brigadir Nofryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menerima trauma healing atas kejadian insiden penembakan di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir J tewas setelah baku tembak dengan anggota polisi lain yakni Bharada E, pada Jumat 8 Juli 2022.

Tak hanya istri Pol Ferdy Sambo yang mendapatkan trauma healing, polisi juga mengirimkan psikolog kepada keluarga besar Brigadir J, terutama ayah dan ibunya.

Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo memastikan pihaknya akan menampung segala aspirasi dari pihak keluarga Brigadir J.

Baca Juga: Viral Penampakan Kuburan Motor di Cikarang Bekasi, dari Mana Asalnya?

“Mereka akan memeriksa keadaan kesehatan ibunda. Mudah-mudahan dapat meringankan beban dari keluarga, nantinya keluarga dapat mencurahkan segala perasaan kepada petugas trauma healing tersebut,” ujarnya.

Ia pun meminta kepada keluarga Brigadir J untuk mempercayakan kasus ini kepada Polri.

Ayah kandung Brigadir J, Samuel Hutabarat mengatakan mereka sangat berharap agar barang-barang Yosua bisa segera dikembalikan.

Di sisi lain, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku mencium banyak kejanggalan di kasus penembakan Brigadir J oleh Bharada E.

Menurutnya, penjelasan Polri terkait kasus tersebut tidak jelas hubungannya antara sebab dan akibat.

Baca Juga: Ngakak! Mojang Bandung Ini Ngaku Ogah Sama Cowok Pakai Android

Oleh karena itu, dia menekankan bahwa kasus tersebut tidak bisa dibiarkan mengalir begitu saja.

"Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan POLRI sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," kata Mahfud MD, Rabu, 13 Juli 2022.

Dia pun menilai langkah Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri membentuk tim khusus sudah tepat.

"Sudah tepat yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dengan membentuk Tim investigasi yang terdiri orang-orang kredibel yg dipimpin oleh Komjen Gatot Eddy," tutur Mahfud MD.

"Itu sudah mewakili sikap dan langkah Pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya," ucapnya menambahkan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat