kievskiy.org

China Minta Indonesia Tanggung Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Said Didu: Keputusan Bodoh

Ilustrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Ilustrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung. /Instagram.com/@ridwankamil

PIKIRAN RAKYAT - Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu memberikan kritikan terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang hingga saat ini terus berlangsung.

Kritikan tersebut berkaitan dengan desakan China terhadap Indonesia untuk menanggung pembengkakan biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pada awal studi kelayakan, China menyebutkan jika kereta cepat Jakarta-Bandung bisa dibangun dengan dana USD5,1 miliar.

Namun, seiring berjalannya waktu, China terus menambahkan biaya untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Juga: Usai Kritik Ridwan Kamil, Rudi S Kamri Disemprot Balik Netizen: Bapak Siapa, Ya?

Dari USD5,1 miliar ke USD6,2 miliar, hingga USD8,6 miliar, dan beberapa waktu yang lalu biayanya sempat ditambah lagi.

Kini, saat proyek pembangunan tersebut berlangsung, China kembali meminta tambahan biaya kepada pemerintah Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo membenarkan jika ada permintaan dari China supaya Indonesia menanggung pembengkakan biaya tersebut.

Disebutka Wahyu Utomo, pemerintah saat ini sedang membahas terkait pembengkakan biaya tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat