PIKIRAN RAKYAT - China disebut harus membayar denda atas pembengkakan biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Pada awal studi kelayakan, China menyebutkan jika kereta cepat Jakarta-Bandung bisa dibangun dengan dana USD5,1 miliar.
Namun, seiring berjalannya waktu, China terus menambahkan biaya untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Dari USD5,1 miliar ke USD6,2 miliar, hingga USD8,6 miliar, dan beberapa waktu yang lalu biayanya sempat ditambah lagi.
Baca Juga: Robi Darwis Rasakan Debut Pertamanya Saat Persib Bandung Melawan Bhayangkara FC
Kini, saat proyek pembangunan tersebut berlangsung, China kembali meminta tambahan biaya kepada pemerintah Indonesia.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo membenarkan jika ada permintaan dari China supaya Indonesia menanggung pembengkakan biaya tersebut.
Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu memberikan kritikan terkait pembengkakan biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.