kievskiy.org

Kominfo Tak Menepis Kabar Soal Kebocoran Data SIM: Tidak Sama, Tapi Mirip!

Respons Kominfo soal miliaran data kartu SIM yang bocor.
Respons Kominfo soal miliaran data kartu SIM yang bocor. /Pixabay/ Public Domain Pictures

PIKIRAN RAKYAT – Belum lama ini masyarakat kembali dihebohkan dengan kabar soal kebocoran data sampel kartu SIM telepon Indonesia.

Kabar kebocoran data sampel tersebut beredar melalui media sosial. Dalam keterangan yang beredar di platform digital itu dikatakan bahwa sebanyak 1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon bocor dan dijual pada situs Breach Forum.

Mengejutkannya, sejumlah data SIM yang bocor itu dijual dengan harga yang fantastis hingga 50 ribu AS. Adapun, data SIM telepon tersebut dijual oleh pengguna dengan nama Bjorka.

Baca Juga: 9 Langkah Mudah Dapat BLT BBM Rp600 Ribu, Bisa Daftar Sendiri Lewat HP

Selain menjual data SIM tersebut, Bjorka mengatakan bahwa dirinya telah membagikan secara cuma-cuma dua juta data sampel SIM milik masyarakat Indonesia.

Diketahui, Bjorka mengaku bahwa dirinya memiliki 1.304.401.300 data SIM masyarakat Indonesia dengan muatan sebanyak 87 GB. Data tersebut berisikan NIK, nomor telepon, operator seluler hingga tanggal registrasi.

Mengetahui adanya kabar tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun segera melangsungkan rapat koordinasi bersama dengan sejumlah pihak, diantaranya adalah operator seluler Telkomsel, XL, Indosat, Smartfren, dan Tri.

Baca Juga: Cara Daftar BLT BBM September 2022 Secara Online dan Offline, Cek Syarat Agar Bisa Cairkan Rp600 Ribu

Selain itu, ada pula pihak dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Cyber Crime Polri.

Berdasarkan hasil rapat tersebut, diketahui bahwa data sampel pada kartu SIM yang bocor tidak sama dengan data operator seluler.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat