kievskiy.org

LIPI Bagikan Rekomendasi Pelaksanaan Kurban Aman Selama Pandemi

Ilustrasi hewan kurban yang akan di sembelih pada hari raya Idul Adha di tengah pandemi Covid-19.
Ilustrasi hewan kurban yang akan di sembelih pada hari raya Idul Adha di tengah pandemi Covid-19. /PIXABAY/Alexas_Fotos

PIKIRAN RAKYAT - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia merekomendasikan pengelolaan daging kurban yang aman pascapenyembelihan pada masa pandemi. Hal tersebut sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Pertanian RI Edaran tentang Pelaksanaan Kurban aman di masa Pandemi Covid-19.

Kepala Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Satriyo Krido Wahono dalam Webinar Ngaji Teknologi Penanganan Produk Kurban di Masa Pandemi mengatakan, manajemen pengelolaan hewan kurban harus memperhatikan beberapa aspek, seperti aspek ilahiyyah (ibadah dan taqarrub) dan insaniyaah (kemanusiaan, sosial, dan ekonomi).

“Aspek kesejahteraan hewan menjadi isu yang juga diperhatikan, untuk menghasilkan produk daging kurban yang berkualitas dan sesuai dengan syariat,” ujar Satriyo, Jumat 19 Juni 2020.

Baca Juga: Liga 1 2020 Dilanjutkan, Direktur Persib Teddy Tjahjono Tunggu Satu Keputusan Lagi dari PSSI

Satriyo juga mengatakan, aspek keamanan pangan yang berpedoman pada jargon ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) harus tetap diperhatikan. Aspek itu harus mulai diperhatikan dari mulai pemeliharaan hewan kurban, penjualan, pengiriman, penyembelihan, hingga pembagian kepada masyarakat.

Peneliti domba Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam LIPI, Awistaros Angger Sakti mengatakan, dalam membeli hewan kurban, ia mengimbau agar masyarakat juga bisa meminimalkan kontak secara langsung. Ini sesuai dengan aturan baru dalam adaptasi kenormalan baru.

“Terdapat alternatif untuk memininimalkan kontak secara lansgung dengan membeli hewan kurban secara daring dengan mengetahui data gigi, foto hewan kurban secara fisik, dan bobot badan digital. Disarankan juga agar calon pembeli hewan kurban telah mengenal penjual,” ujar Awistaros Angger.

Baca Juga: 53 Persen Kasus Covid-19 di Bogor Terjadi di Fasilitas Kesehatan, Bima Arya: Banyak yang Tidak Taat

Peneliti Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam LIPI, Andi Febrisiantosa mengatakan, teknologi preservarsi daging bisa digunakan untuk mengatasi kerusakan daging agar tidak mudah membusuk, dan aman dikonsumsi masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat