PIKIRAN RAKYAT – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mendalami berbagai sampel obat sirup yang dicurigai menjadi penyebab terjadinya gagal ginjal akut progresif atipikal.
Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti mengatakan bahwa saat laporan kasus gagal ginjal akut tersebut mencuat, tidak berpikir jika obat menjadi penyebabnya.
“Di awal munculnya kasus, kami tidak memikirkan ke arah obat. Jadi yang kami baru teliti tentang obat ini baru di 11 pasien terakhir yang sekarang ada (dirawat), mungkin lebih. Yang diperiksa untuk toksikologinya,” kata Lies, dilansir Pikiran-rakyat.com dari PMJ News.
Berdasarkan data RSCM yang terhitung sejak bulan Januari 2022, sebanyak 49 anak yang dirawat di rumah sakit tersebut diketahui mengalami gagal ginjal akut progresif atipikal.
kpaBaca Juga: Ketua KPAI Tuding Lesti Kejora Manfaatkan Anak Agar Tak Kehilangan Cinta Rizky Billar
Lies mengatakan, sampel obat yang didapatkan dari pasien lama maupun yang telah meninggal dunia untuk didalami oleh RSCM masih belum didapatkan secara keseluruhan.
“Semua kasus yang kami coba cari apa nama obat yang dipakai sebelumnya itu sudah kami dapatkan data, tapi belum semua,” katanya.
“Karena kalau yang sudah meninggal, kami agak susah apalagi yang kasus lama,” ujar Lies.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Rektor UGM Akui Dirinya Dibayar Jokowi Terkait Pembuatan Ijazah?