kievskiy.org

Kritik Tarif Rapid Test yang Mahal, Anggota Komisi IX DPR: Negara Jangan Takut Rugi

 ILUSTRASI rapid test virus corona.*
ILUSTRASI rapid test virus corona.* /Pexels/Polina Tankilevitch Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat RI Rahmad Handoyo, menilai biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk rapid test terlalu mahal.

Sehingga ia berharap pemerintah ikut turun tangan dalam masalah ini, bahkan bila perlu biaya rapid test mandiri dihapuskan.

"Banyak masyarakat yang mengeluhkan mahalnya rapid test. Atas keluhan ini, pemerintah seharusnya memikirkan solusi, bagaimana caranya agar rapid test mandiri bisa gratis," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam DPR RI.

Baca Juga: Bantah Tudingan Menganggur dan Tak Bisa Bayar Listrik, Mansyur S: Listrik 10.000 Watt di Rumah

Rahmad menilai, terlalu berat jika warga harus membayar Rp 300.000 hingga Rp 500.000 untuk biaya rapid test yang masa berlakunya hanya tiga hari.

Ia pun sering mendengar keluhan dari ratusan sopir truk yang terpaksa menunda pekerjaannya karena tidak sanggup membayar untuk biaya rapid test.

"Kita tahu, ratusan pengemudi truk yang mengangkut logistik menunda pengiriman barang karena tak mampu bayar biaya rapid test," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Putusan Penyiraman Cairan Soda Api Terhadap 6 Anjing, Hakim dan Jaksa Dikirimi Karangan Bunga 

Menurutnya, para sopir truk yang bekerja untuk kepentingan publik seharusnya dibebaskan dari biaya rapid test.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat