kievskiy.org

Jejak Baru Kasus Gagal Ginjal Akut, BPOM Temukan Pelarut Obat Tercemar EG dan DEG Sampai 99 Persen

Ilustrasi senyawa etilen glikol.
Ilustrasi senyawa etilen glikol. /Pixabay/PublicDomainPictures

PIKIRAN RAKYAT - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan adanya cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) di dalam obat sirup yang melebihi ambang batas.

Hal itulah yang diduga memicu terjadinya ratusan kasus gagal ginjal akut yang telah menewaskan banyak anak di Indonesia.

Cemaran EG dan DEG itu ditemukan BPOM usai melakukan penelusuran ke gudang supplier untuk PT Yarindo Farmatama, yakni CV Samudra Chemical.

"Jalur distribusi bahan pelarut dari CV Samudra chemical yang berhasil diidentifikasi oleh Badan POM, CV ini merupakan supplier dari distributor kimia CV APG, Anugerah perdana Gemilang," ujar Kepala BPOM Penny Lukito, Rabu, 9 November 2022.

"Jadi CV Samudra chemical adalah distributor kimia dari CV Anugerah perdana Gemilang, dan CV Anugrah Perdana Gemilang ini juga pemasok utama untuk CV Budiarta," ucapnya.

"Dan CV Budiarta ini merupakan pemasok Propilen Glikol yang terbukti tidak memenuhi syarat ke industri Farmasi PT yarindo yang sebelumnya sudah mendapatkan sanksi pencabutan izin edar dan pencabutan CPOB, dan sedang dalam proses untuk pemidaannya," tuturnya menambahkan.

Dalam penelusuran lanjutan distributor kimia dari CV Samudra Chemical ini, BPOM pun mengambil sampel bahan sebagai bukti dan dilakukan uji laboratorium.

Baca Juga: Gegara Ide Elon Musk, Twitter Kini Dibanjiri Akun Palsu Bercentang Biru

"Hasil uji menunjukkan bahwa 12 sampel dengan identitas propilen glikol terdeteksi memiliki kandungan EG dan DEG yang sangat jauh dari persyaratan, kalau ini bahan baku, yang harusnya 0,1 persen, 9 sampel terdeteksi kadarnya sampai 52 persen dan ada yang sampai 99 persen," kata Penny Lukito.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat